Sering ke toilet mungkin menjadi masalah jika Anda merasa sesak napas dan sulit bergerak.
Tanyakan kepada ahli kesehatan Anda tentang penggunaan urinal atau toilet. Kateter adalah tabung yang memungkinkan urin keluar dari kandung kemih keluar dari tubuh.
Kateter dapat berguna dalam perawatan akhir kehidupan, tetapi ada risiko komplikasi termasuk infeksi dan ketidaknyamanan.
Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya
Kehilangan nafsu makan adalah masalah umum dan sering kali merupakan bagian alami dari proses berbagai penyakit, termasuk paru-paru kronis.
Jika Anda merasa kesulitan menelan karena susah bernapas, disarankan untuk makan makanan lebih lembut dan berkuah.
Camilan berkalori tinggi untuk penderita penyakit paru-paru dapat mencakup kue dan biskuit, keju, dan yoghurt full cream.
Pilih minuman bergizi, seperti susu penuh lemak, cokelat panas, minuman malt, smoothie, jus buah, dan sup yang diperkaya.
Batuk bisa menjadi masalah, apalagi ditambah sesak napas yang parah dapat menyebabkan inkontinensia.
Batuk dapat dikelola dengan mengurangi minuman yang mengandung kafein, seperti teh dan kopi, dan juga mengurangi asupan alkohol.
Baca juga: 10 Tanda Penyakit Paru-paru yang Pantang Disepelekan
Kelelahan dan gangguan tidur sering terjadi saat penyakit paru-paru kronis.
Kelelahan mungkin karena kombinasi kecemasan, depresi, kurang tidur, dan asupan rendah kalori.
Kurang tidur juga dapat disebabkan oleh gejala, seperti sesak napas, nyeri, dan batuk yang mengganggu tidur.
Tidur siang juga bisa membuat sulit tidur di malam hari.
Flare-up dapat terjadi jika Anda terkena infeksi paru-paru.
Memiliki infeksi paru-paru berarti Anda akan mengalami batuk lebih parah dengan dahak berubah warna, kuning, atau hijau dan Anda akan merasa lebih sesak napas.
Kondisi ini harus segera diobati dan biasanya mereda dengan antibiotik atau steroid dalam jangka pendek.
Baca juga: 7 Jenis Penyakit Paru-paru Kronis yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.