Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui 10 Jenis Depresi, Salah Satunya karena Melahirkan

Kompas.com - 03/07/2022, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

3. Gangguan Depresi Persisten

Orang dengan gangguan depresi persisten (PDD) atau disebut juga distima, memiliki suasana hati yang kalut sepanjang hari.

Mereka sering merenung, bersedih, hingga menangis hampir setiap hari. Selain itu ada gejala lain yaitu:

  • masalah tidur (bisa terlalu sering atau jarang)
  • kurang energi atau kelelahan
  • kurang percaya diri
  • nafsu makan yang buruk atau berlebihan
  • sulit membuat keputusan
  • sering merasa putus asa

Pada anak-anak dan remaja, PDD dapat didiagnosis jika gejala lekas marah atau depresi bertahan selama satu tahun atau lebih.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Suasana Hati Agar Terhindari Dari Depresi

4. Gangguan Disforia Pramenstruasi

Sebanyak 10 persen wanita di usia produktif mengalami gangguan disforia pramenstruasi.

Bentuk PMS yang parah dapat memicu depresi, kesedihan, kecemasan, atau mudah marah.

Salah satu penyebab gangguan disforia pramenstruasi adalah sensitivitas terhadap perubahan hormon selama siklus menstruasi.

Obat antidepresan khususnya inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat mencegah gangguan disforia pramenstruasi, apabila diminum dua minggu sebelum PMS.

Obat pereda nyeri juga dapat mengatasi kondisi ini. Namun, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

5. Bipolar

Perubahan suasana hati dan energi yang ekstrem, misalnya dari gembira ke putus asa adalah tanda-tanda episode depresi pada gangguan bipolar.

Bipolar juga disebut dengan gangguan manik-depresif.

Saat menderita depresi, seseorang akan merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya disukai.

Sementara itu, saat berubah menjadi mania atau hipomania (tidak terlalu seekstrem mania), seseorang akan merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.

Gangguan bipolar biasanya memburuk tanpa pengobatan tetapi dapat dikelola dengan penstabil mood, obat antipsikotik, dan terapi bicara. Pada beberapa kasus, gejala bipolar dapat diobati dengan antidepresan

Baca juga: Kenali Gejala Burnout dan Bedanya dengan Depresi

6. Disruptive Mood Dysregulation Disorder

Kondisi ini ditandai dengan kebiasaan berteriak, menjerit, dan mengamuk. Gangguan ini sering terlihat pada anak-anak yang kesulitan mengatur emosi mereka.

Mudah tersinggung, marah setiap hari, sulit bergaul di sekolah, lingkungan, dan teman sebaya juga merupakan gejala Disruptive Mood Dysregulation Disorder.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau