Ektropion atau erosi serviks merupakan kondisi ketika lapisan dalam serviks menembus lubang serviks dan tumbuh di sisi vagina serviks.
Hal ini membuat terbentuk daerah peradangan yang terlihat tergerus dan terinfeksi. Pada beberapa kasus, kondisi ini mengakibatkan serviks mengeluarkan darah saat atau setelah seorang wanita melakukan hubungan seksual.
Selain bercak darah, erosi serviks juga menyebabkan timbulnya keputihan yang sangat banyak, namun tidak menimbulkan bau.
Sebagaimana diketahui, kanker serviks merupakan kondisi ketika ditemukan tumor ganas di leher rahim. Kondisi kanker rahim sering tidak dikenali karena jarang menunjukkan gejala,
Namun, dalam beberapa kasus, kanker serviks dapat menyebabkan pendarahan yang tidak teratur dan disertai rasa sakit.
Seorang wanita yang didiagnosis mengalami kanker serviks bisa saja alami pendarahan setelah melakukan hubungan seksual.
Baca juga: Vaginosis Bakterialis Bikin Vagina Gatal dan Bau, Begini Mengobatinya
Anda mungkin memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami pendarahan setelah berhubungan seks jika:
Jika mengalami pendarahan kecil sesekali usai berhubungan seksual, kemungkinan kondisi Anda baik-baik saja. Namun, Anda disarankan untuk pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik.
Dokter awalnya mungkin akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk melihat apakah ada penyebab yang jelas dari pendarahan.
Ahli medis juga mungkin menanyakan apakah Anda mengalami rasa sakit saat berhubungan seks. Pasalnya, rasa sakit tersebut bisa saja menandakan kekeringan atau infeksi.
Mengutip Cleveland Clinic, berikut beberapa tahapan permeriksaan yang kemungkinan akan dilakukan oleh dokter.
Baca juga: Sering Jadi Pelumas Seks, Minyak Kelapa Bisa Sebabkan Infeksi Jamur Vagina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.