Kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala dan sebagian besar tidak bersifat kanker. Dokter biasanya akan merekomendasikan operasi pengangkatan polip dari leher rahim.
Pada hubungan seksual bisa saja terjadi gesekan kuat yang menyebabkan luka di area leher rahim. Kondisi inilah yang lantas menyebabkan keluarnya darah setelah berhubungan seksual.
Mengutip WebMD, beberapa wanita yang baru pertama kali berhubungan seksual juga berisiko mengeluarkan darah.
Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Vagina yang Rentan Menyerang Wanita
Kurangnya sesi foreplay bisa menyebabkan vagina kering dan meradang. Kondisi ini bisa saja menyebabkan vagina lecet dan berdarah.
Menambahkan cairan lubrikasi atau pelumas saat berhubungan seksual dapat mengatasi vagina kering dan mencegah pendarahan.
Ektropion atau erosi serviks merupakan kondisi ketika lapisan dalam serviks menembus lubang serviks dan tumbuh di sisi vagina serviks.
Hal ini membuat terbentuk daerah peradangan yang terlihat tergerus dan terinfeksi. Pada beberapa kasus, kondisi ini mengakibatkan serviks mengeluarkan darah saat atau setelah seorang wanita melakukan hubungan seksual.
Selain bercak darah, erosi serviks juga menyebabkan timbulnya keputihan yang sangat banyak, namun tidak menimbulkan bau.
Sebagaimana diketahui, kanker serviks merupakan kondisi ketika ditemukan tumor ganas di leher rahim. Kondisi kanker rahim sering tidak dikenali karena jarang menunjukkan gejala,
Namun, dalam beberapa kasus, kanker serviks dapat menyebabkan pendarahan yang tidak teratur dan disertai rasa sakit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.