Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan infertilitas dengan kanker testis.
Baca juga: Mengenal Blue Balls, Nyeri Testis pada Pria
Mengutip Cancer Research UK, jika Anda sudah pernah menjadi penderita kanker testis, Anda memiliki peningkatan risiko terkena kanker di testis lainnya.
Dengan kata lain, memiliki kanker testis di satu testis meningkatkan kemungkinan Anda terkena kanker kedua di testis lainnya.
Jadi penting untuk berkonsultasi dengn dokter setelah melakukan perawatan atau pengobatan penyakit kanker testis.
Mengutip Cancer Research UK, orang dengan HIV atau AIDS memiliki peningkatan risiko kanker testis.
Namun, kebanyakan kasus kanker testis tidak terkait dengan HIV positif.
Sebab, penderita HIV/AIDS biasanya memiliki obat antivirus untuk mengobati penyakitnya.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa obat ini membatalkan peningkatan risiko yang terkait dengan infeksi kanker testis.
Baca juga: Retraktil testis
Mengutip Cancer Research UK, kanker testis lebih mungkin didiagnosis pada beberapa kelompok ras dan sosial.
Di Inggris, pria kulit putih memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker testis dibandingkan pria dari kelompok etnis lain.
Mengutip Mayo Clinic, kanker testis memengaruhi pria dewasa dan yang lebih muda, terutama mereka yang berusia antara 15 hingga 35 tahun. Namun, kanker testis dapat terjadi pada usia berapa pun.
Mengutip Cancer Research UK, seseorang akan memiliki peningkatan risiko kanker testis jika dia saudara pria atau anak dari penderita kanker testis.
Beberapa peningkatan risiko diduga disebabkan oleh perubahan gen tertentu.
Mengutip Cleveland Clinic, kondisi genetik tertentu yang diturunkan juga dapat meningkatkan risiko kanker testis, seperti Sindrom Klinefelter.
Baca juga: Retraktil testis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.