Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Jika Anda memiliki episode kolik bilier sesekali, itu berarti batu empedu menyebabkan penyumbatan parsial.

Namun, Anda tidak dapat merasakannya sampai kantong empedu berkontraksi.

Baca juga: Penyebab Batu Empedu pada Wanita dan Faktor Risikonya

Tanda penyakit lainnya

Mengutip NHS, penyakit batu empedu dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, jika telah terjadi penyumbatan aliran empedu dalam waktu yang lebih lama atau bergerak ke organ lain, seperti pankreas atau usus kecil.

Mengutip Mayo Clinic, kondisi tersebut disebut juga sebagai tanda-tanda penyakit batu empedu dengan komplikasi.

Berikut berbagai kondisi medis yang menjadi tanda-tanda penyakit batu empedu:

  • Penyakit kandung empedu

Ini terjadi ketika batu empedu terjebak di saluran empedu, menyebabkan empedu kembali ke kantong empedu Anda dan terjadilah peradangan.

Ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kantong empedu Anda dari waktu ke waktu, membuat jaringan parut dan menghentikan fungsi organ.

Aliran empedu yang terhenti juga membuat infeksi di kantong empedu Anda lebih mungkin terjadi.

  • Penyakit hati

Penyumbatan di sistem empedu dapat menyebabkan cairan organ kembali ke hati.

Batu empedu akan menyebabkan tanda-tanda peradangan di hati Anda, peningkatan risiko infeksi dan jaringan parut jangka panjang dari waktu ke waktu (sirosis).

Jika fungsi hati Anda berhenti, seluruh sistem bilier Anda rusak.

  • Pankreatitis

Batu empedu yang menyumbat saluran pankreas akan menyebabkan peradangan pada organ Anda ini.

Seperti halnya organ Anda yang lain, peradangan sementara menyebabkan rasa sakit yang menusuk.

Peradangan pankreas kronis menyebabkan kerusakan jangka panjang yang dapat menghentikan fungsi organ kecil Anda ini.

Baca juga: Tanda-tanda Vital untuk Mengukur Kesehatan yang Perlu Diketahui

  • Kolangitis

Peradangan pada saluran empedu Anda dapat menyebabkan infeksi dalam jangka pendek dan jaringan parut dalam jangka panjang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com