KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, para peneliti menemukan adanya virus Langya atau Langya henipanvirus yang menyebar di China Timur.
Virus tersebut menyebar melalui hewan tikus. Sejauh ini, sebanyak 35 orang telah dinyatakan positif terkena virus Langya dan menunjukan gejala seperti demam, batuk, dan sakit kepala.
Virus Langya merupakan jenis virus RNA yang bisa menyebar dengan mudah ke manusia. Namun, sejauh ini peneliti menyimpulkan bahwa virus tersebut tidak mematikan.
Baca juga: 13 Manfaat Minum Air Putih 2 Liter Setiap Hari
Mereka yang terinfeksi virus Langya bisa mengalami berbagai gejala seperti demam, kelelahan, batuk, nyeri otot, sakit kepala, dan muntah.
Namun, gejala yang paling umum dialami oleh pasien yang terinfeksi virus Langya adalah demam.
Sementara itu, sekitar 50 persen dari pasien yang terinfeksi mengalami kelelahan, batuk, dan kehilangan nafsu makan.
Sekitar sepertiga pasien yang terinfeksi virus Langya juga mengalami gangguan fungsi hati, dan delapan persen pasien mengalami gangguan fungsi ginjal.
Melansir informasi dari laman Healthline, hingga saat ini peneliti belum menemukan bukti bahwa virus Langya bisa menular dari manusia ke manusia.
Hingga saat ini, tidak ada pasien yang tertular virus Langya dari sesama manusia. Selain itu, tidak ada satupun dari pasien tersebut yang menyebarkannya ke orang lain.
Namun, hal tersebut belum tentu memastikan bahwa virus Langya tidak bisa menular dari manusia ke manusia.
Sebab, ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian masih relatif kecil. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lanjutan mengenai virus Langya.
Infeksi virus Langya pada manusia masih tergolong baru dan diperlukan lebih banyak penelitian.
Namun, mengingat tidak ada penularan dari manusia ke manusia, virus ini tidak mungkin menjadi ancaman besar bagi manusia.
Di sisi lain, penularan virus melalui hewan bisa kita minimalisir dengan menghindari kontak langsung dengan hewan.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Megalomania
Jadi, virus ini tidak mungkin berdampak besar seperti virus Corona. Meski demikian, kita tetap harus mewaspadainya.
Selain itu, virus Langya tidak menyebabkan kematian. Gejala yang ditimbulkan virus ini mirip seperti flu biasa.
Akan tetapi, virus ini bisa saja bermutasi. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita tetap harus mewaspadai penyebaran virus Langya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.