Penelitian tentang stres dan nyeri kronis dapat memicu respons serupa di otak, terutama di hipokampus dan amigdala.
Baca juga: 3 Cara Atasi Emotional Eating, Makan Berlebihan saat Stres
Anda dapat mengalami penyakit kanker karena banyak faktor, bisa gen keluarga atau lingkungan.
Faktor lingkungan yang menyebabkan kanker salah satunya adalah stres.
Mengutip Everyday Health, stres menyebabkan penyakit kanker karena dapat mengaktifkan respons peradangan otak dan tubuh Anda.
Selain itu, stres merangsang kalenjar adrenal Anda untuk melepaskan hormon stres yang disebut glukokortikoid.
Beberapa penelitian menunjukkan terlalu banyak jenis peradangan sebagai akibat dari stres kronis.
Oleh karenanya, stres memiliki hubungan dengan kanker.
Mengutip Everyday Health, banyak kondisi autoimun disebabkan stres.
Penyakit autoimun yang bisa disebabkan stres, seperti:
Sebuah studi di seluruh populasi Swedia yang diterbitkan dalam JAMA edisi Juni 2018 menemukan pasien dengan gangguan stres lebih mungkin mengembangkan gangguan auto-imun.
Baca juga: Mengenal Reaksi Fisik saat Stres
Mengutip Everyday Health, stres dapat memengaruhi HIV/AIDS, meski tidak memengaruhi secara langsung.
Ada beberapa bukti ilmiah bahwa stres dapat memperburuk keparahan penyakit HIV/AIDS.
Sebuah penelitian terhadap 96 pasien HIV-positif yang diterbitkan dalam Psychological Medicine menemukan bahwa stres meningkatkan risiko berkembang dari HIV menjadi AIDS hingga 50 persen.
Penderita HIV/AIDS yang mengalami stres parah dikaitkan dengan jumlah sel darah putih lebih rendah, sehingga penyakit akan memburuk.
Mengutip WebMD, stres dapat menyebabkan penyakit jantung karena secara langsung meningkatkan detak jantung dan aliran darah.