KOMPAS.com - Makanan mungkin tidak dapat menyembuhkan penuh leukemia, tapi merupakan bagian penting untuk tubuh bertahan melawan penyakit.
Mengutip Goodrx Health, mengobati kanker darah tidak hanya membutuhkan pengobatan dari rumah sakit.
"Saya sering memberti tahu pasien saya bahwa Anda harus menganggap makanan sebagai obat," kata Ruthee-Lu Bayer, direktur transplantasi sel induk di Monter Cancer Center, Northwell Health.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Leukemia pada Anak yang Orang Tua Harus Waspadai
Makanan dapat membantu Anda merasa lebih baik dan tetap kuat selama serta setelah perawatan kanker darah.
Mendapatkan nutrisi yang cukup juga membantu tubuh mengganti sel darah dan jaringan yang rusak karena pengobatan leukemia.
“Nutrisi yang tepat dapat membantu pasien mengelola efek samping, meningkatkan penyembuhan, dan mencegah komplikasi,” kata Dr. Bayer.
Namun, penderita leukemia biasanya mengalami penurunan nafsu makan hingga berat badan turun signifikan selama pengobatan kanker darah.
Hal itu karena pengobatan leukemia bisa memunculkan efek samping, seperti:
Baca juga: Tanda-tanda Awal Leukemia yang Perlu Diwaspadai
Lalu, bagimana makanan terbaik untuk penderita leukemia?
Mengutip Goodrx Health, makanan untuk penderita leukemia harus mencakup:
Baca juga: Bisakah Mencegah Risiko Leukemia?
Mengutip Medical News Today, sayuran cruciferous adalah bagian dari genus Brassica, yang termasuk:
Sebuah studi pada 2014, menunjukkan bahwa sayuran cruciferous bermanfaat bagi penderita leukemia.
Sayuran ini memiliki senyawa sulforaphone yang dapat memperlambat penyebaran sel kanker darah.
Namun, jumlah sulforaphane yang diperlukan untuk memengaruhi kanker darah lebih dari yang dapat dicerna orang dari makanan saja.
Baca juga: Apakah Leukemia Penyakit Keturunan?
Mengutip Everyday Health, sebagian orang mungkin menjadi lebih sensitif dengan aroma daging hewan yang membuat mual dan muntah.