Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Begadang Bisa Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com - 19/08/2022, 19:35 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertanyaan di atas mungkin cukup sering melintasi pikiran karena ada banyak rumor yang mengatakan bahwa begadang bisa menurunkan berat badan.

Padahal sebenarnya, menurunkan berat badan bukan hal yang mudah dilakukan oleh sebagian besar orang sehingga rumor ini terdengar cukup menggiurkan.

Lalu apakah benar bahwa begadang bisa menurunkan berat badan? Ini faktanya.

Baca juga: Begadang Bisa Menurunkan Berat Badan Hanya Mitos, Kenapa Begitu?


Begadang membuat berat badan bertambah

Rumor yang beredar di atas sebenarnya tidak sepenuhnya salah karena begadang dan berat badan saling berkaitan.

Namun faktanya, WebMD menjelaskan bahwa begadang tidak bisa menurunkan berat badan dan malah akan membuat berat badan semakin naik.

Anda yang terbiasa begadang akan merasa lebih lelah di siang hari sehingga membuat tubuh malas melakukan aktivitas fisik tertentu termasuk olahraga.

Tidak hanya itu saja, begadang juga membuat perut mudah lapar sehingga konsumsi makanan ringan di malam hari tidak bisa dihindarkan.

Hal ini dipengaruhi oleh adanya neurotransmiter yang berguna sebagai jembatan komunikasi antar neuron.

Kurangnya tidur kemudian akan mengganggu kinerja dari neurotransmiter sehingga meningkatkan nafsu makan.

WebMD juga menambahkan bahwa waktu tidur yang cukup selama 7 hingga 9 jam sangat diperlukan untuk membantu tubuh menyerap nutrisi, termasuk untuk otak.

Kurang tidur bisa menyebabkan naiknya hormon kortisol sehingga tubuh merasa kelaparan dan jumlah asupan makanan jadi tidak terkontrol.

Tidak hanya itu saja, kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin jadi menurun sehingga lemak dari aliran darah tidak bisa diproses dengan baik oleh tubuh.

Akibatnya, tubuh jadi menyimpan lebih banyak lemak.

Baca juga: 3 Olahraga Ringan yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan

Cara menurunkan berat badan dengan tidur cukup

Berolahraga dan menjaga asupan makan bisa menjadi cara yang baik untuk menurunkan berat badan.

Namun, Healthline menambahkan bahwa kualitas dan kuantitas tidur yang baik akan berpengaruh besar pada penurunan berat badan.

Menurut penelitian dari Amerika di dalam Jurnal International Journal of Endocrinology yang terbit di tahun 2010, menunjukkan bahwa waktu tidur yang kurang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Tidak hanya itu saja, penelitian dari Western Reserve University di dalam International Journal of Obesity pada tahun 2008 juga menunjukkan bahwa waktu tidur yang kurang akan meningkatkan risiko obesitas pada pria dan wanita umur 67 hingga 99 tahun.

Namun meskipun memiliki waktu tidur yang cukup sangat disarankan untuk menurunkan berat badan, kualitas tidur yang dimiliki juga akan sangat mempengaruhinya.

Tidur yang berkualitas sendiri didefinisikan oleh Sleep Foundation sebagai kemampuan yang dimiliki tubuh untuk tidur dengan baik.

Melansir Healthline, tidur dalam waktu 7 hingga 9 jam setiap malamnya tidak akan cukup membantu jika tidur tersebut tidak berkualitas.

Dengan begitu, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan kualitas tidur untuk membantu dalam menurunkan berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau