Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Ketergantungan Kafein yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 05/09/2022, 15:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kafein sudah dipercaya sejak lama sebagai solusi terbaik untuk memberikan energi lebih banyak dan menghindarkan dari kantuk.

Sayangnya, konsumsi kafein yang melebihi batas wajar bisa membuat Anda menjadi ketergantungan sehingga tidak bisa menjalani hari tanpa adanya asupan kafein dalam jumlah tertentu.

Ketergantungan kafein memang tidak memiliki bahaya yang besar seperti ketergantungan narkoba dan bisa hilang dalam beberapa hari.

Meskipun begitu, efek yang terjadi ketika asupan kafein tidak terpenuhi ternyata cukup membuat tidak nyaman.

Baca juga: 5 Cara Menghindari Rasa Kantuk Tanpa Kafein

Kompas TV Minum kopi panas atau dingin adalah perihal selera, tapi apa saja manfaat kesehatan di balik kopi panas dan kopi dingin? Simak informasinya berikut ini

 

Berikut adalah tanda-tanda ketergantungan kafein yang perlu Anda waspadai.

1. Sakit kepala

Menurut penelitian dalam jurnal Human Brain Mapping pada tahun 2009, kafein bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah sehingga aliran darah ke otak melambat.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa 250 mg kafein bisa mengurangi aliran darah ke otak sebesar 27 persen.

Dengan kata lain, menghentikan asupan kafein bisa membuat pembuluh darah melebar sehingga aliran darah ke otak juga semakin meningkat.

Healthline menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi ini bisa mengakibatkan sakit kepala karena otak mencoba beradaptasi kembali.

Ketika Anda tidak mengonsumsi kafein atau mengurangi jumlahnya, sakit kepala akan muncul, namun akan hilang dalam beberapa hari ketika otak sudah mampu beradaptasi.

 

2. Kelelahan

Konsumsi kafein akan memberikan efek positif terhadap peningkatan energi dan penurunan rasa lelah.

Efek yang diberikan oleh kafein ini sudah dibuktikan melalui penelitian di dalam Psychopharmacology Journal di tahun 2005.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Universitas Bristol ini menunjukkan bahwa kafein menghentikan kinerja reseptor adenosine, neurotransmiter yang membuat tubuh terasa lelah.

Dengan kata lain, kurangnya asupan kafein bisa membuat tubuh terasa lelah dan sangat mengantuk.

Bahkan menurut penelitian di dalam Jurnal Drug and Alcohol Dependence pada tahun 2012, orang-orang yang terbiasa mengonsumsi kafein dan menghentikan asupan kafein tersebut selama 16 jam saja mengalami peningkatan rasa lelah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau