KOMPAS.com - Menghitung kalori yang masuk ketika makan atau minum dipercaya bisa membantu untuk menurunkan berat badan.
Namun selain itu, ternyata metode hitung kalori sendiri cukup menyenangkan karena melibatkan strategi matematis untuk mengurangi atau menambah asupan kalori.
Beberapa orang sudah membuktikan keampuhan metode hitung kalori untuk menurunkan berat badan, tetapi beberapa yang lainnya masih meragukan metode ini.
Meskipun ada beberapa orang yang berhasil menurunkan berat badan dengan metode hitung kalori ini, ternyata ada efek samping yang akan dirasakan.
Baca juga: Mengenal Metode Hitung Kalori untuk Menurunkan Berat Badan
Bahkan, Harvard Medical School melarang penggunaan metode hitung kalori karena belum tentu bisa membantu menurunkan berat badan.
Berikut adalah beberapa alasan yang membuat metode hitung kalori tidak disarankan untuk digunakan.
Melansir Healthline, kelebihan kalori di dalam tubuh akan disimpan sebagai lemak sehingga bisa menambah berat badan.
Dengan menggunakan metode hitung kalori ini, Healthline menjelaskan bahwa Anda bisa memperkirakan kalori yang masuk sesuai kebutuhan sehingga tidak terjadi kelebihan kalori.
Meskipun terdengar ampuh dalam menurunkan berat badan, namun Harvard Medical School tidak setuju dengan hal ini karena proses pembakaran kalori dari masing-masing orang akan berbeda.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi proses pembakaran kalori, yaitu jenis makanan yang dikonsumsi, proses metabolisme tubuh, hingga jenis organisme apa yang hidup di dalam usus.
Dengan kata lain, konsumsi makanan yang sama tidak akan memberikan hasil yang sama dengan metode hitung kalori ini sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai metode untuk menurunkan berat badan.
Metode hitung kalori mengharuskan Anda untuk mencatat jumlah kalori yang masuk sesuai dengan kuantitas makanan yang dikonsumsi.
Sayangnya, Healthline menjelaskan bahwa metode hitung kalori tidak bisa efektif karena kita sering salah dalam mengira-ngira besarnya kuantitas makanan yang dikonsumsi.
Healthline juga menambahkan bahwa beberapa orang cenderung kurang dan beberapa orang cenderung berlebihan dalam menaksir kuantitas makanan.
Dengan begitu, penghitungan kalori yang dilakukan sering tidak tepat sehingga tidak bisa dikatakan bisa membantu dalam menurunkan berat badan.
Baca juga: 5 Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Per Hari
Mengonsumsi kalori yang lebih rendah daripada yang dibutuhkan oleh tubuh bisa menurunkan tingkat metabolisme.
Penelitian yang diterbitkan pada International Journal of Obesity di tahun 2013 menemukan kaitan antara keduanya.
Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa diet rendah kalori bisa menurunkan jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh sebesar 23 persen.
Tingkat metabolisme yang menurun ini ternyata tetap bertahan meskipun metode hitung kalori dihentikan.
Akibatnya, 80 persen partisipan di dalam penelitian ini mengalami kenaikan berat badan kembali setelah menghentikan metode diet ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.