KOMPAS.com - Selama ini kerap muncul pertanyaan, apakah minum teh membuat sembelit?
Untuk Anda ketahui, konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat tubuh buang air besar kurang (BAB) dari tiga kali seminggu.
Kondisi ini wajar jika hanya sesekali. Namun, sembelit bisa membuat perut tak nyaman sampai meningkatkan risiko ambeien apabila terjadi berkepanjangan.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, simak penjelasan benarkah minum teh bikin sembelit berikut ini.
Baca juga: Teh Basi Bisa Menghaluskan Kulit sampai Memperbesar Penis, Benarkah?
Kabar kurang menyenangkan buat Anda pecinta teh, minum teh kemungkinan besar bisa membuat sembelit atau susah buang air besar, terlebih jika jumlahnya berlebihan.
Dilansir dari LiveStrong, penelitian di British Medical Journal menyebutkan, senyawa teofilin di dalam teh menguras cairan dalam kotoran BAB. Hal itu bisa jadi faktor penyebab sembelit.
Studi mengungkapkan, senyawa teofilin yang berlebihan bisa melemahkan proses reabsorbsi atau penyerapan kembali untuk mempertahankan komposisi air dan garam oleh ginjal.
Kondisi ini bisa memicu sembelit karena tinja jadi keras dan zat pelumas untuk melancarkan BAB berkurang.
Selain itu, teh termasuk minuman mengandung kafein. Segala jenis asupan berkafein bersifat diuretik alias menyebabkan sering kencing.
Saat intensitas buang air kecil meningkat, kalium yang penting untuk pergerakan usus dan melancarkan BAB jadi turut larut terbuang lewat kencing.
Asupan berkafein seperti teh juga meningkatkan kadar hormon stres. Untuk diketahui, stres juga bisa jadi faktor penyebab sembelit.
Dengan beberapa alasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kemungkinan besar minum teh bisa membuat sembelit.
Baca juga: 10 Minuman yang Mengandung Kafein, Tak Hanya Kopi
Selain minum teh atau asupan berkafein lain, ada sejumlah faktor yang biasanya jadi penyebab sembelit. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:
Demikian penjelasan apakah minum teh bisa membuat sembelit dan beberapa penyebab sembelit.
Jika Anda masih khawatir dengan sembelit terutama yang terjadi terus-menerus atau berkepanjangan, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Di luar faktor di atas, terkadang masalah kesehatan ini juga bisa terkait gangguan pencernaan sampai saraf.
Baca juga: 7 Efek Kafein Berlebihan yang Pantang Disepelekan