Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa konsumsi statin dengan dosis tinggi atau bersamaan dengan obat lain juga meningkatkan risiko rhabdomyolysis.
Kondisi ini sangat jarang terjadi, namun bisa menyebabkan rasa sakit pada otot, merusak hati serta ginjal, dan juga menyebabkan kematian.
Baca juga: Efektifkah Konsumsi Bawang untuk Menurunkan Kolesterol?
Mayo Clinic menjelaskan bahwa konsumsi statin bisa meningkatkan produksi enzim yang menyebabkan peradangan hati.
Kerusakan hati karena statin sangat jarang terjadi, namun dokter biasanya akan melakukan uji enzim hati sebelum atau segera setelah mengonsumsi statin.
Melansir Healthline, salah satu kondisi yang jarang terjadi karena konsumsi statin menyebabkan terganggunya kinerja tubuh untuk mengolah gula darah.
Akibatnya, risiko untuk mengalami diabetes tipe 2 bisa terjadi.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa risiko diabetes tipe 2 akan lebih besar dialami oleh penderita prediabetes atau diabetes.
Baca juga: Bisakah Terkena Diabetes Karena Konsumsi Gula Berlebih?
Konsumsi statin juga disebutkan bisa mengganggu fungsi otak yang akan bisa diatasi ketika menghentikan konsumsinya.
Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa beberapa orang mengalami kebingungan atau kesulitan untuk mengingat ketika mengonsumsi statin.
Meskipun efek samping statin ini masih diperdebatkan, segera ke dokter ketika mengalami kebingungan atau sulit dalam mengingat sesuatu.
Baca juga: 10 Fungsi Tembaga untuk Tubuh, Penting untuk Kekebalan sampai Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.