Osteoporosis bisa menjadi masalah serius ketika menyerang anak karena ini adalah masa ketika mereka membangun sebagian besar massa tulang.
Kehilangan massa tulang selama masa penting ini dapat menempatkan anak pada risiko komplikasi serius, seperti perkembangan tulang yang tidak normal.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Tulang Menyerang yang Harus Diwaspadai
Mengutip Medical News Today, mendiagnosis osteoporosis pada masa anak-anak merupakan hal kompleks.
Pemindaian kepadatan tulang adalah cara yang paling dapat diandalkan untuk mendeteksi kepadatan tulang yang rendah pada tahap awal.
Interpretasi yang cermat perlu diperlukan untuk sampai pada diagnosis yang tepat.
Namun pemindaian tulang baru dilakukan, ketika dokter mencurigai adanya tanda-tanda osteoporosis pada anak.
Akibatnya, dokter sering tidak mendiagnosis osteoporosis pada anak sampai anak tersebut mengalami patah tulang.
Ketika itu terjadi, dokter akan meninjau riwayat medis dan keluarga anak, termasuk obat-obatan yang pernah dikonsumsi.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Tulang yang Harus Diwaspadai
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes yang mungkin termasuk:
Dalam beberapa kasus, dokter tidak dapat menemukan penyebab osteoporosis pada anak. Kondisi ini jarang terjadi dan disebut idiopatik remaja osteoporosis (IJO).
Penyakit langka ini biasanya berkembang pada anak-anak yang awalnya sehat antara usia 1-13 tahun. Biasanya osteoporosis pada anak terjadi pada masa sebelum mereka mencapai pubertas.
Baca juga: Cara Mencegah Osteoporosis yang Penting Dilakukan Sebelum Terlambat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.