Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat-obatan Pemicu Asam Urat Tinggi yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 04/10/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Asam urat yang merupakan limbah tubuh dapat meningkat oleh beberapa jenis obat yang Anda konsumsi.

Kadar asam urat dalam darah yang meningkat melebihi batas aman akan menyebabkan hiperurisemia dan masalah kesehatan lainnya, seperti:

  • Penyakit peradangan sendi (encok)
  • Batu ginjal
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Penyakit Asam Urat

Mengutip Kementerian Kesehatan, kadar asam urat dalam darah normalnya sebagai berikut:

  • Pada laki-laki: 3,4 – 7,0 mg/dL
  • Pada perempuan: 2,4 – 6,0 mg/dL
  • Pada kelompok anak-anak: 2,0 – 5,5 mg/dL

Selain makanan dan alkohol yang kaya purin, obat-obatan tertentu juga bisa berperan sebagai pemicu asam urat tinggi.

Baca juga: Orang dengan Kelebihan Berat Badan Rentan Kena Asam Urat

Mengutip Oxford Academic, macam obat-obatan pemicu asamurat tinggi itu meliputi:

Obat anti tuberkulosis yang bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan reabsorpsi asam urat (pirazinamid)
  • Menurunkan sekresi asam urat (pirazinamid)
  • Mengurangi fraksi ekskresi asam urat (etambutol)

Aspirin (dosis rendah) yang bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan reabsorpsi asam urat
  • Menurunkan sekresi asam urat

Kemoterapi sitotoksik yang bekerja dengan cara mengacaukan sel tumor besar-besaran.

Diuretik yang bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan reabsorpsi asam urat di tubulus proksimal
  • Meningkatkan sekresi asam urat
  • Kontraksi volume cairan tubuh

Baca juga: Kenali 4 Tahap Perkembangan Asam Urat hingga Capai Kronis

Agen imunosupresan yang bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan reabsorpsi asam urat di tubulus proksimal (siklosporin)
  • Menurunkan laju filtrasi glomerulus akibat vasokonstriksi arteriol aferen (siklosporin)
  • Menurunkan ekskresi asam urat (tacrolimus)
  • Menghambat sintesis nukleotida guanin (mizoribine)

Fruktosa yang bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan pergantian nukleotida dan sintesis nukleotida
  • Meningkatkan reabsorbsi tubulus asam urat

Infus laktat yang bekerja dengan cara meningkatkan reabsorbsi asam urat

Asam nikotinat yang bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan reabsorbsi asam urat
  • Menurunkan sekresi asam urat
  • Meningkatkan sintesis asam urat

Testosteron yang bekerja dengan cara meningkatkan reabsorbsi asam urat

Xylitol yang bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan degradasi purin
  • Meningkatkan produksi laktat

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Mengatasi Asam Urat yang Penting Diketahui

Diuretik

Mengutip Health Navigator, diuretik adalah salah satu penyebab paling penting dari faktor sekunder pemicu asam urat tinggi.

Diuretik biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung.

Di sisi lain, obat ini dapat berbahaya bagi penderita hiperurisemia karena meningkatkan kadar asam urat dengan mencegah ginjal membuang ekstranya dalam urin.

Obat diuretik yang menjadi pemicu asam urat tinggi meliputi:

Diuretik tiazid yang terdiri dari:

  • Bendroflumethiazide
  • Chlortalidone
  • Indapamide
  • Metolazon
  • Hydrochlorothiazide, yang hanya tersedia dalam kombinasi dengan obat lain (hydrochlorothiazide plus quinapril (Accuretic), hydrochlorothiazide plus losartan (Arrow-Losartan & Hydrochlorothiazide), hidroklorotiazid plus amilorida (Moduretic))

Diuretik loop yang terdiri dari:

  • Furosemida
  • Bumetanida

Jika Anda mengalami gejala penyakit asam urat yang mengganggu kesehatan Anda, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter Anda bisa mengganti resep obat yang Anda konsumsi.

Baca juga: Cek Kadar Asam Urat Anda, Apakah Berada pada Batas Aman?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau