KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin mengabaikan lidah saat membersihkan mulut. Padahal, membersihkan lidah sama pentingnya dengan gosok gigi.
Sebagai indra pengecap manusia yang berfungsi untuk merasakan, mengunyah, menelan makanan, serta membantu berbicara, lidah juga bisa kotor.
Lidah yang kotor dapat ditunjukkan dengan adanya penumpukan partikel berwarna putih, kuning, cokelat, hijau, hingga hitam. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan bakteri hingga bau napas tak sedap.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Lidah Tidak Ada Rasa, Sesuaikan dengan Penyebabnya
Untuk itu, kita sebaiknya rutin menjaga kebersihan lidah. Kebiasaan membersihkan lidah dapat diterapkan setelah menggosok gigi dan berkumur di pagi hari.
Kita bisa menggunakan pembersih lidah dengan bahan karet lunak yang terdapat di bagian belakang dari beberapa sikat gigi.
Kita dapat menggunakan alat penggosok lidah dengan membersihkan indra pengecap dari pangkal paling dalam dan ditarik perlahan ke arah depan.
Agar lebih jelas, berikut tiga manfaat menggosok lidah yang perlu Anda ketahui.
Menurut National Institutes of Health (NIH), dalam mulut manusia terdapat beragam mikroba, yang terdiri dari 700 spesies bakteri dan jamur.
Beberapa mikroba bermanfaat dalam membantu proses pencernaan di mulut, sedangkan yang lain menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, dan penumpukan plak.
Menggosok gigi saja ternyata tak cukup untuk membersihkan mulut Anda. Pasalnya, bakteri jahat juga bisa menumpuk di lidah.
Untuk menghindari penumpukan bakteri di lidah, kita dapat berusaha menghilangkannya dengan menggosok indra pengecap tersebut.
Sebuah penelitian membuktikan manfaat menggosok lidah dengan membagi dua kelompok partisipan.
Kelompok pertama adalah orang dewasa dengan gusi sehat yang diminta untuk rutin menggosok lidah saat sikat gigi. Sementara itu, kelompok lainnya hanya menggosok gigi saja.
Kemudian, para peneliti mengumpulkan sampel mulut dari seluruh partisipan untuk mengukur jumlah total bakteri pada lapisan lidah dan plak gigi.
Peneliti menyimpulkan bahwa rutinitas membersihan lidah saat menyikat gigi dapat mengurangi bakteri di indra pengecap.
Baca juga: 3 Makanan yang Pas untuk Lidah Terasa Pahit saat Sakit
Rutin menggosok permukaan lidah itu berarti Anda dapat memiliki langit-langit mulut yang segar. Kebiasaan ini lama-kelamaan juga meningkatkan kemampuan lidah dalam merasakan makanan.
Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan menggosok lidah memengaruhi sensasi rasa, sebuah penelitian meminta kelompok orang dewasa dengan gusi yang sehat untuk membersihkan lidah dua kali sehari selama 2 minggu.
Peneliti membiarkan partisipan memilih antara alat gosok yang terbuat dari karet atau bulu sikat. Penelitian tersebut membuktikan bahwa menggosok lidah tidak hanya mengurangi bakteri.
Rutin menggosok lidah juga dapat meningkatkan kemampuan pengecapan, terutama dalam hal rasa pahit dan asin. Selain itu, diketahui bahwa alat gosok dari karet lebih efektif daripada bulu sikat layaknya sikat gigi.
Bau mulut tak hanya menyebabkan seseorang malu atau hilang kepercayaan diri. Bau tersebut kemungkinan juga menunjukkan kondisi kesehatan mulut yang buruk.
Dilansir dari John Hopkins Medicine, sisa makanan yang dibiarkan menumpuk di lidah, gigi, dan gusi dapat membusuk dan menyebabkan bau tak sedap serta rasa tak nyaman di mulut.
Menyikat gigi dan flossing secara teratur belum dapat membuat napas lebih segar. Pasalnya, bakteri di bagian belakang lidah dapat berinteraksi dengan sisa makanan dan menghasilkan senyawa belerang yang berbau.
Oleh sebab itu, menggosok atau membersihkan area lidah dapat sangat membantu untuk menghilangkan bakteri yang tidak dapat dijangkau bulu sikat gigi dan benang gigi (flossing). Hasilnya, Anda pun dapat memiliki bau napas yang lebih segar.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Kanker Lidah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.