KOMPAS.com - Mungkin sulit untuk membedakan tanda keguguran dini dengan periode menstruasi terlambat.
Mengutip Healthline, keguguran dini dipahami sebagai berhentinya kehamilan secara spontan sebelum usia 20 minggu.
Sekitar 8-20 persen kehamilan berakhir keguguran dengan mayoritas terjadi sebelum minggu ke-12.
Ketika wanita mengalami keguguran dini, mungkin rasanya mirip dengan menstruasi, seperti:
Baca juga: 11 Ciri-ciri Keguguran yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Healthline, ada fakta bahwa banyak keguguran terjadi bahkan sebelum wanita mengetahui dirinya hamil.
Sebab, pola menstruasi bervariasi dari orang ke orang dan bisa saja berubah dari waktu ke waktu.
Secara umum, keguguran dini akan menyebabkan gejala yang lebih intens dari pada periode menstruasi. Sebagai contoh:
Pendarahan bisa dimulai sebagai bercak ringan atau bisa lebih berat dan muncul sebagai semburan darah.
Saat serviks melebar untuk mengosongkan, pendarahan menjadi lebih berat.
Pendarahan terberat umumnya berakhir dalam waktu 3-5 jam sejak pendarahan hebat dimulai.
Pendarahan yang lebih ringan dapat berhenti setelah dimulai lebih dari 1-2 minggu sebelum benar-benar berakhir.
Baca juga: 10 Faktor Risiko Keguguran, Temasuk Kondisi Ayah
Mengutip Healthline, tanda keguguran dini bervariasi dari orang ke orang.
Misalnya, janin yang keluar pada usia 14 minggu akan jauh lebih besar dari pada janin pada usia kehamilan 5 minggu.
Sehingga, keguguran pada usia 14 minggu akan mengalami pendarahan lebih banyak dari pada usia 5 minggu.
Mengutip Medical News Today, berikut tanda keguguran dini yang bisa berbeda-beda berdasarkan usia kehamilan:
Sebelum minggu ke-6, tanda keguguran mungkin melibatkan pendarahan yang lebih ringan atau lebih berat dari pada menstruasi.
Pendarahan bisa berupa gumpalan dan terjadi dengan kram perut.
Baca juga: Ketahui Penyebab Perdarahan Saat Hamil, Belum Tentu Keguguran
Selama usia ini, pendarahan akibat keguguran mungkin disertai keluarnya gumpalan darah dan kantung kecil berisi cairan yang menyediakan nutrisi untuk janin yang sedang berkembang.
Pada usia sekitar 8 minggu, wanita yang keguguran mungkin juga mengeluarkan jaringan berwarna merah tua yang mengkilap. Itu adalah kantung kehamilan yang berisi embrio
Pada minggu ke 10, gumpalan darah yang keluar mungkin berwarna merah tua seperti jeli disertai keluarnya cairan dari vagina.
Pendarahan atau bercak biasa terjadi pada awal kehamilan, tetapi tidak setelah minggu ke-12. Jika terjadi setelah waktu ini, bisa jadi tanda keguguran.
Baca juga: 10 Larangan untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran
Setelah sekitar minggu ke-12, keguguran tidak lagi dianggap dini.
Keguguran pada trimester kedua terjadi sebelum minggu ke-24. Keguguran di usia ini jarang terjadi, hanya 1-2 persen.
Pada trimester kedua, wanita mungkin tidak memiliki tanda keguguran sampai mereka melakukan pemindaian rutin di layanan kesehatan.
Temui dokter segera, jika keluar darah atau cairan dari vagina atau jika bayi berhenti bergerak dalam perut.
Pada tahap ini, kebanyakan orang menyadari bahwa mereka hamil dan tidak mungkin salah mengira keguguran sebagai menstruasi terlambat.
Namun, ini mungkin tidak berlaku untuk orang yang biasanya mengalami menstruasi tidak teratur.
Baca juga: Setelah Keguguran, Kapan Bisa Haid Lagi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.