Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Obat-obatan Pemicu Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 18/10/2022, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa obat-obatan baik yang diresepkan dan dijual bebas dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi.

Mengutip Kementerian Kesehatan, ukuran tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg atau dibaca sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg.

Sementara tekanan darah tinggi, jika berada di skala lebih dari 140/90 mmHg.

Berikut beberapa obat-obatan yang dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi. Jika Anda menggunakan salah satu dari obat ini dan khawatir tentang efek sampingnya, disarankan berkonsultasi pada dokter.

Baca juga: Hati-hati dengan Kebiasaan yang Memicu Tekanan Darah Tinggi

1. Obat pereda nyeri

Mengutip Mayo Clinic, obat pereda nyeri (NSAID) sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit atau mengurangi peradangan dari kondisi seperti radang sendi.

Namun, NSAID dapat menyebabkan Anda menahan cairan dan menurunkan fungsi ginjal. Pada akhirnya, itu menjadi pemicu tekanan darah tinggi.

Mengutip WebMD, tidak berhenti di situ, efek samping NSAID juga akan memberikan tekanan lebih besar pada jantung dan ginjal.

Obat-obatan pereda nyeri ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, jika dikonsumsi dengan dosis sangat tinggi.

Contoh obat pereda nyeri pemicu tekanan darah tinggi meliputi:

  • Indometasin (Indocin, Tyvorbex)
  • Piroksikam (Feldene)
  • Obat dijual bebas, seperti aspirin, naproxen sodium (Aleve) dan ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya)

2. Obat flu (dekongestan)

Mengutip Mayo Clinic, obat dekongestan yang digunakan sebagai obat flu dapat mempersempit pembuluh darah.

Itu membuat darah lebih sulit mengalir, sehingga dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi.

Dekongestan juga dapat membuat beberapa obat tekanan darah bekerja kurang efektif.

Contoh obat dekongestan dengaan efek samping meningkatkan tekanan darah, yaitu:

  • Pseudoephedrine (Sudafed 12 hour)
  • Phenylephrine (Neo-Synephrine)

Baca juga: 7 Obat-obatan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

3. Antidepresan

Mengutip Mayo Clinic, obat-obatan antidepresan bekerja dengan mengubah respons tubuh Anda terhadap bahan kimia otak, seperti serotonin, norepinefrin, dan dopamin, yang memengaruhi suasana hati Anda.

Di sisi lain, bahan kimia dari obat-obatan antidepresan ini memberikan efek samping yang membuatnya meningkatkan tekanan darah Anda.

Contoh antidepresan yang dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi adalah:

  • Inhibitor monoamine oksidase
  • Tricyclic antidepressants
  • Fluoxetine (Prozac dan Sarafem)

4. Obat migrain

Mengutip WebMD, beberapa obat migrain bekerja dengan mengencangkan pembuluh darah di kepala Anda. Ini mengurangi rasa sakit migrain.

Di sisi lain, obat ini memberikan efek samping yang menyempitkan pembuluh darah di seluruh tubuh Anda.
Ini membuat tekanan darah Anda meningkat, bisa saja berada di tingkat yang berbahaya.

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau jenis penyakit jantung lainnya, bicarakan dengan dokter Anda sebelum minum obat untuk migrain atau sakit kepala parah.

Baca juga: 8 Efek Tekanan Darah Tinggi yang Merusak Kesehatan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau