Penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu area pertumbuhan tersebut adalah di hipokampus, yang mengatur memori dan fungsi eksekutif.
Satu studi yang dipresentasikan dalam jurnal Neurology menemukan bahwa orang yang bugar saat dewasa memiliki memori, keterampilan motorik, dan kemampuan yang lebih baik untuk fokus dan mengendalikan emosi saat berada di usia paruh baya.
Maka dari itu, seseorang berisiko alami amnesia jika jarang berolahraga.
Baca juga: Jangan Malas Gerak, Olahraga Terbukti Bisa Bikin Usus Makin Sehat
Aktivitas fisik memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh Anda memproses karbohidrat. Itu sebabnya, melewatkan workout dapat membuat gula darah Anda tak stabil.
Dalam jangka pendek, mengurangi aktivitas harian dan berhenti olahraga dapat menyebabkan perubahan akut pada tubuh terkait dengan diabetes.
Sebaliknya, satu kali olahraga ringan dapat memperbaiki sistem tubuh dalam mengatur glukosa darah.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyatakan bahwa kurangnya aktivitas olahraga dalam menimbulkan kerugian besar pada tahun-tahun mendatang.
WHO memperkirakan akan ada setengan miliar kasus baru gangguan tidak menular, seperti penyakit jantung dan diabetes pada 2030 nanti apabila olahraga belum dijadikan prioritas.
Seperti diketahui, duduk sepanjang hari atau perilaku menetap merupakan faktor risiko dari berbagai kondisi kronis dan kematian dini.
Sejauh ini, memang belum ada penelitian yang membuktikan kurangnya olahraga menyebabkan kanker. Namun, banyak studi menunjukkan hubungan antara aktivitas fisik dengan berkurangnya risiko penyakit kanker.
Menurut National Cancer Institute, orang yang melakukan aktivitas fisik tingkat tinggi memiliki risiko 19 persen lebih rendah terkena kanler usus besar, dibandingkan mereka yang kurang aktif.
Dalam meta-analisis studi kanker payudara, ditunjukkan pula wanita yang rajin olahraga memiliki risiko 12-21 persen lebih rendah terkena kanker payudara.
Baca juga: 3 Jenis Olahraga untuk Membakar Lemak Perut
Seiring bertambahnya usia, kalsium dari tulang Anda diserap kembali ke dalam aliran darah Anda.
Hal ini menyebabkan pengurangan massa tulang dan dapat menyebabkan tulang rapuh atau disebut osteoporosis.
Salah satu cara utama untuk mencegah pengeroposan tulang ini adalah dengan berolahraga.
American College of Sports Medicine merekomendasikan latihan menahan beban yang melibatkan lompatan, seperti tenis, bola basket, dan lari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.