KOMPAS.com - Hubungan rumah tangga yang berdasarkan pada kepercayaan bisa dipatahkan dengan perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan.
Perselingkuhan yang dilakukan tidak hanya memberikan kesedihan, tetapi ternyata akan memberikan luka mendalam dan trauma.
Perselingkuhan dalam rumah tangga bisa dilakukan oleh pria maupun wanita.
Baca juga: Kenali 9 Tanda Pasangan Selingkuh Menurut Psikologi
Menurut Prevention, mayoritas wanita berselingkuh karena merasa kurang secara emosional, sedangkan mayoritas laki-laki berselingkuh karena merasa kurang secara seksual.
Siapapun yang melakukan perselingkuhan dan apapun itu alasannya, akan berdampak pada kesehatan emosional dan kesehatan mental.
Ketahui dampak perselingkuhan dalam rumah tangga berikut.
Prevention menyebutkan bahwa salah satu dampak perselingkuhan adalah hilangnya kepercayaan terhadap pasangan, baik secara seksual dan emosional, serta dalam bidang lainnya.
Pasangan yang berselingkuh akan membuat kebohongan-kebohongan sehingga akan sangat sulit untuk dipercaya.
Hilangnya rasa percaya ini kemudian akan berdampak pada kehidupan pernikahan, seperti dalam pola asuh anak atau keuangan.
Baca juga: 11 Tanda Pasangan Selingkuh Menurut Riset dan Ahli
Seseorang yang berselingkuh memiliki kekurangan dan akhirnya bisa melengkapi kekurangannya tersebut dari partner selingkuhnya.
Kondisi ini akan memberikan rasa percaya diri, namun sebaliknya akan berdampak negatif terhadap pasangan yang diselingkuhi.
Seseorang yang diselingkuhi akan merasa kurang percaya diri karena menganggap tidak bisa memenuhi kekurangan pasangan tersebut.
Kecemasan merupakan salah satu dampak negatif terbesar dari perselingkuhan dalam rumah tangga.
Marriage menjelaskan bahwa kondisi yang tidak stabil akan meningkatkan rasa cemas yang merupakan reaksi tubuh terhadap stres.
Rasa cemas yang tidak kunjung hilang dan semakin parah seiring berjalannya waktu sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Mengenal Bahaya PISD, Luka Psikis Akibat Perselingkuhan