Selain itu, ada beberapa teknis yang bisa dilakukan untuk manajemen stres, seperti latihan pernapasan, olahrga cepat, atau alihkan fokus selama beberapa menit dengan membaca buku atau menonton tayangan favorit.
Baca juga: 7 Efek Sering Marah Bagi Kesehatan Tubuh, Apa Sajakah Itu?
Saat merasa marah, tidak semua orang mengetahui penyebab atau akar masalah dari perasaannya itu.
Tak hanya itu, beberapa orang juga mengeluarkan emosi marahnya secara tidak tepat atau cenderung melampiaskan ke hal lain. Misalnya, seorang ayah kesal dengan beban pekerjaannya tapi melampiaskan amarah ke istri atau anggota keluarga lain.
Melihat fenomena tersebut, ada baiknya untuk mengidentifikasi penyebab kemarahan. Anda dapat menulis secara rinci bagaimana perasaan atau isi hati dalam sebuah notes sampai merasa lega.
Kemudian, Anda dapat berkonsultasi dengan teman dekat atau psikolog mengenai bagaimana dan sejauh mana perasaan marah menyelimuti pikiran hingga akhirnya menemukan penyebab dan cara terbaik mengelolanya.
Kemarahan timbul bukan hanya karena masalah besar dalam kehidupan. Beberapa peristiwa kecil pun memicu amarah yang sebenarnya dapat kita hindari, sebagai contoh:
Baca juga: Kenapa Marah Bisa Meningkatkan Tekanan Darah?
Stres, kelelahan, kurang tidur lebih rentan memicu emosi marah pada diri seseorang. Sama halnya ketika kelaparan, orang cenderung marah dan tidak bisa bersabar.
Untuk itu, kita perlu menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan gizi di tengah hiruk-pikuk kesibukan kantor atau urusan lainnya.
Hal yang wajib kita lakukan antara lain: