KOMPAS.com - Anak di bawah satu tahun umumnya membutuhkan 11 mg zat besi per hari. Apabila si kecil tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanannya, maka mereka dapat mengalami kekurangan zat besi.
Kekurangan zat besi pada anak-anak adalah kondisi yang umum, namun harus segera diatasi. Terlebih, kekurangan zat besi pada anak-anak menimbulkan beberapa gejala yang menyebabkan mereka merasa tak nyaman, antara lain:
Dilansir dari Mayo Clinic, kekurangan zat besi dapat memberi dampak negatif bagi pertumbuhan organ, kecerdasan, perilaku, hingga motorik anak-anak.
Baca juga: 7 Makanan untuk Membantu Mengatasi Anemia karena Defisiensi Zat Besi
Kekurangan zat besi dan anemia defisiensi besi biasanya didiagnosis melalui tes darah.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar semua bayi melakukan tes darah antara usia 9-12 bulan dan dilanjutkan setelah satu tahun jika memiliki risiko kekurangan zat besi.
Selain diagnosis dini, kekurangan zat besi pada anak juga masih dapat dicegah.
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa tips yang dapat ayah dan ibu lakukan demi mencegah kekurangan zat besi pada anak di bawah usia satu tahun.
Memenuhi kebutuhan zat besi yang paling baik adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Makanan yang mengandung sumber zat besi paling tinggi adalah daging berwarna merah.
Anda dapat memilih daging sapi cincang, daging kambing sebagai sumber zat besi sekaligus protein pada MPASI bayi. Hati ayam dan hati sapi juga merupakan sumber zat besi yang mudah didapatkan.
Selain itu, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga merupakan makanan tinggi zat besi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.