Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Lutut Sakit di Usia Muda yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 08/11/2022, 17:59 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Lutut sakit tidak hanya bisa dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut, tetapi bisa juga dialami oleh mereka yang masih muda.

Seseorang yang mengalami sakit lutut bisa kesulitan dalam berjalan hingga kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Pengobatan yang dilakukan sebenarnya sangat tergantung pada penyebab lutut sakit itu sendiri, baik karena luka atau karena kondisi medis tertentu.

Baca juga: 6 Makanan Anti-Peradangan untuk Mencegah Reumatoid Artritis

Berikut adalah beberapa penyebab lutut sakit di usia muda yang umum terjadi dan perlu diketahui untuk menemukan pengobatan yang tepat.

1. Ligamen yang tegang atau terkilir

Penyebab lutut sakit yang umum dialami oleh anak muda disebabkan oleh ligamen yang tegang atau terkilir.

NHS menyebutkan bahwa kondisi ini biasanya terjadi karena peregangan atau gerakan memutar yang berlebihan selama berolahraga.

Kurangnya pemanasan sebelum berolahraga dan melakukan jenis olahraga tertentu juga bisa menyebabkan kondisi ini.

Beberapa gejala dari ligamen yang tegang atau terkilir adalah munculnya rasa nyeri, bengkak, dan sulit untuk berjalan.

Cukup beristirahat dan mengompresnya dengan es bisa menurunkan gejala yang dialami sehingga akan membaik setelah 2 minggu.

2. Tulang rawan yang robek

Meniskus merupakan tulang rawan yang bertugas sebagai bantalan pada lutut.

Johns Hopkins Medicine menjelaskan bahwa trauma bisa membuat meniskus robek dan biasanya dibarengi dengan kaki yang terkilir.

Beberapa gejala yang akan dialami, seperti ketidakmampuan untuk berdiri atau berdiri tegak, dan muncul suara gemeretak.

Kondisi ini membuat penderitanya perlu menggunakan penyangga untuk menghindari luka yang lebih serius.

Pada keadaan tertentu, prosedur operasi juga perlu dilakukan untuk memperbaiki robekan pada tulang rawan.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk Pemicu Nyeri Sendi yang Harus Dihindari

3. Tendinitis

Melansir Mayo Clinic, tendinitis akan menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada satu atau beberapa tendon yang merupakan jaringan penyatu otot dan tulang.

Pembengkakan bisa terjadi ketika ada cedera pada tendon patella.

Patella sendiri terdapat di bagian tempurung lutut hingga tulang kering dan membuat kita bisa berlari, menendang, dan melompat.

Kondisi ini akan terjadi ketika seseorang sering berlari atau melompat, khususnya selama melakukan olahraga tertentu.

4. Radang sendi

Radang sendi akan menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan kelumpuhan.

Beberapa jenis radang sendi yang sering muncul, seperti:

  • Osteoartritis yang membuat kondisi lutut memburuk seiring dengan bertambahnya usia.
  • Artritis reumatoid (RA) yang merupakan kondisi autoimun dan bisa menyerang persendian di tubuh, termasuk lutut.
  • Kristal asam urat yang menumpuk pada persendian lutut.

Baca juga: 8 Rekomendasi Olahraga Pagi untuk Menurunkan Berat Badan

5. Sindrom nyeri patellofemoral

WebMD menjelaskan bahwa sindrom nyeri patellofemoral merupakan rasa nyeri yang muncul pada lutut bagian depan atau di sekitar tempurung lutut.

Kondisi ini disebabkan oleh otot yang tidak seimbang dan tegang.

Akibatnya, lutut terasa nyeri dan tidak mampu menopang berat badan.

Baca juga: 6 Jenis Radang Sendi yang Bisa Jadi Penyebab Lutut Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau