Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2021, 06:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cedera ligamen lutut anterior menjadi salah satu cedera lutut yang paling umum terjadi.

Lutut merupakan sendi engsel yang disatukan oleh empat ligamen. Ligamen berfungsi untuk menghubungkan tulang-tulang di lutut dan mengontrol gerakan sendi.

Salah satu ligamen yang ada di lutut adalah ligamen lutut anterior atau Anterior Cruciate Ligament (ACL).

Baca juga: 6 Obat Keseleo Alami untuk Cedera Ringan

Ligamen lutut anterior menghubungkan tulang paha bagian bawah dengan tulang kering dan berfungsi untuk menjaga kestabilan lutut.

Ligamen ini juga berfungsi untuk mencegah tulang kering bergeser atau meluncur ke depan.

Cedera ligamen lutut anterior dapat terjadi ketika kaki melakukan perubahan arah gerakan yang mendadak, seperti berhenti secara tiba-tiba.

Ligamen lutut anterior juga dapat robek akibat pendaratan yang buruk setelah melompat atau karena benturan benda keras pada lutut.

Cedera ligamen lutut anterior membuat ligamen menjadi robek sebagian atau seluruhnya sehingga timbul rasa sakit dan pembengkakan.

Gejala

Merangkum Medline Plus dan OrthoInfo, cedera ligamen lutut anterior ditandai dengan suara letupan atau “pop” dari lutut setelah terjadi cedera.

Berikut gejala lain dari cedera ligamen lutut anterior:

  • Sensasi seperti ada yang terlepas dari daerah lutut
  • Nyeri parah pada lutut
  • Pembengkakan pada lutut yang terjadi selama 24 jam setelah cedera
  • Sulit menggerakkan dan meregangkan lutut
  • Rentang gerak terbatas
  • Sulit berjalan
  • Lutut dan kaki terasa tidak stabil atau lemas
  • Sendi lutut terasa lunak

Baca juga: Cedera Olahraga, Begini Penanganan yang Tepat Menurut Dokter

Gejala yang muncul juga disesuaikan dengan tingkat keparahan cedera, yaitu:

  1. Tingkat 1
    Ligamen lutut anterior mengalami kerusakan ringan akibat cedera dan lutut sedikit susah untuk diregangkan tetapi tidak memengaruhi kestabilan lutut
  2. Tingkat 2
    Cedera menyebabkan ligamen lutut anterior tertarik dan robek sebagian sehingga sendi lutut mulai tidak stabil
  3. Tingkat 3
    Ligamen lutut anterior mengalami kerusakan berat dan terbelah menjadi dua bagian sehingga sendi lutut menjadi tidak stabil

Penyebab

Melansir OrthoInfo, cedera ligamen lutut anterior terjadi dikarenakan aktivitas fisik atau olahraga yang memberikan tekanan atau beban pada lutut.

Berikut gerakan yang berisiko menyebabkan cedera ligamen lutut anterior:

  • Melakukan pendaratan yang tidak benar saat melompat
  • Mengubah arah gerakan kaki dan lutut secara mendadak
  • Bergerak dengan cepat lalu berhenti secara tiba-tiba
  • Memperlambat kecepatan lari secara mendadak
  • Mendapat pukulan atau hantaman langsung pada lutut, misalnya melakukan gerakan tackle saat bermain sepak bola

Faktor risiko

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa tindakan yang meningkatkan risiko cedera ligamen lutut anterior:

Baca juga: Cedera Olahraga, Pentingnya “Sedia Payung Sebelum Hujan” Bagi Atlet

  • Berjenis kelamin wanita, adanya perbedaan anatomi, kekuatan otot, dan pengaruh hormonal antara wanita dan laki-laki
  • Berpartisipasi dalam olahraga tertentu, seperti sepak bola, basket, senam, dan ski
  • Memiliki kondisi tubuh yang buruk saat berolahraga
  • Menggunakan alas kaki yang tidak tepat, misalnya terlalu sempit, kebesaran, dan tidak sesuai dengan aktivitas yang dilakukan
  • Menggunakan peralatan olahraga yang tidak terawat dengan baik
  • Bermain atau berolahraga di lapangan dengan rumput sintetis atau buatan

Diagnosis

Mengutip WebMD, untuk mendiagnosis cedera ligamen lutut anterior dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada lutut.

Selama pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa semua struktur lutut yang cedera dan membandingkannya dengan lutut yang tidak cedera.

Dokter juga memeriksa lutut untuk melihat pembengkakan, memar, dan deformitas (perubahan struktur dan bentuk).

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk menilai kemampuan rentang gerak penderita. Selain pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan melakukan tes pencitraan, seperti:

  1. Rontgen, untuk mengetahui apakah cedera tersebut berkaitan dengan patah tulang
  2. MRI scan, menunjukkan jaringan lunak dan tulang secara detail, serta untuk mengetahui penyebab lain nyeri pada lutut, seperti arthritis
  3. Artroskopi, melalui alat yang disebut artroskop dokter dapat melihat kondisi sendi lutut dan mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi

Baca juga: Kisah M. Habib Shaleh, Lahir Kembali setelah Koma Cedera Olahraga

Perawatan

Penanganan cedera ligamen lutut anterior disesuaikan dengan gejala dan tingkat keparahan cedera.

Dirangkum dari WebMD dan Mayo Clinic, berikut beberapa penanganan untuk mengatasi cedera ligamen lutut anterior:

  • Pertolongan pertama

Pertolongan pertama yang cepat dapat mengurangi nyeri dan pembengkakan segera setelah cedera. Berikut cara melakukan pertolongan pertama yang tepat untuk kondisi ini:

  1. Beristirahat sejenak dan mengurangi aktivitas untuk mengurangi beban pada lutut
  2. Kompres dengan es batu yang dilapisi handuk atau kain pada lutut yang cedera selama 20 menit untuk mengurangi pembengkakan
  3. Gunakan perban elastis untuk menekan lutut
  4. Berbaring dan posisikan lutut di atas tumpukan bantal untuk mengurangi pembengkakan
  • Obat-obatan

Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti paracetamol, ibuprofen, dan naproxen, atau suntikan kortikosteroid ke lutut dapat mengurangi peradangan dan nyeri akibat cedera.

  • Tongkat penopang

Penderita cedera dapat menggunakan tongkat penopang atau kruk untuk menjaga keseimbangan dan mengurangi tekanan pada lutut.

  • Fisioterapi

Terapi fisik bertujuan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan, meningkatkan kekuatan otot, dan mengembalikan seluruh rentang gerak lutut penderita.

Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Penanganan Cedera Olahraga Ringan

  • Operasi

Pembedahan mungkin diperlukan jika penderita cedera ligamen lutut anterior mengalami kondisi berikut:

  1. Ligamen lutut anterior mengalami robekan yang parah
  2. Lebih dari satu ligamen yang robek
  3. Penderita merupakan atlet yang aktif
  4. Lutut tidak stabil sehingga sulit menahan beban tubuh ketika berjalan

Operasi akan dilakukan untuk mengangkat ligamen lutut anterior yang rusak dan menggantinya dengan ligamen otot yang baru.

Ligamen otot yang baru dapat diambil dari lutut, yaitu otot hamstring, atau tendon tempurung lutut yang didapatkan dari otot penderita atau dari donor.

Setelah melakukan operasi, penderita harus melakukan terapi rehabilitasi untuk mengembalikan stabilitas dan fungsi lutut.

Pencegahan

Melansir Mayo Clinic, latihan dan olahraga yang tepat dapat mengurangi risiko cedera ligamen lutut anterior.

Fisioterapis, pelatih atlet, atau ahli lain dalam kedokteran olahraga dapat memberikan saran dan instruksi untuk membantu mengurangi risiko.

Berikut beberapa tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko cedera ligamen lutut anterior:

Baca juga: Cedera Harmstring

  1. Lakukan olahraga untuk memperkuat inti tubuh, termasuk pinggul, panggul, dan perut bagian bawah
  2. Lakukan latihan yang dapat memperkuat otot kaki, terutama otot hamstring, secara rutin untuk menjaga keseimbangan kekuatan otot kaki
  3. Lakukan pendaratan setelah melompat dengan posisi kaki yang tepat
  4. Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga, setidaknya 10 menit
  5. Berlatih meningkatkan teknik untuk gerakan berputar dan manuver
  6. Gunakan alas kaki yang sesuai saat berolahraga
  7. Lakukan perubahan intensitas dan durasi olahraga secara bertahap dan perlahan, bukan secara mendadak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau