Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kelompok Rentan Terkena HIV yang Memiliki Faktor Risiko Tinggi

Kompas.com - 01/05/2023, 17:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber , WHO

Hal itu karena pria kulit hitam gay terpinggirkan dan kesulitan untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak.

Ini terkait dengan kemampuan ekonomi yang cenderung rendah. Sehingga, mereka sering berakhir di lingkungan dengan HIV juga, di mana penyebaran virusnya tidak terkontrol.

Baca juga: Mengenal Beda HIV dan AIDS

  • LSL dari ras latin dan hispanik

LSL dari ras latin dan hispanik juga rentan terkena HIV karena alasan sosial dan lingkungan.

Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Pertama, beberapa orang Hispanik dan/atau Latin mungkin tidak menggunakan layanan pencegahan HIV, pengujian, atau mencari pengobatan saat mengidap HIV.

Itu karena takut mengungkapkan status imigrasi mereka. Selain itu, kelompok Hispanik dan Latin cenderung memiliki tingkat ketidakpercayaan yang tinggi pada sistem perawatan kesehatan.

Baca juga: Mengenal Obat untuk Menurunkan Risiko Penularan HIV

  • Wanita kulit hitam

Wanita kulit hitam adalah kelompok rentan terkena HIV karena mayoritas mereka berhubungan seks dengan pria yang terinfeksi.

Pria kulit hitam sering tidak mendapatkan perawatan untuk mengendalikan virus setelah didiagnosis positif HIV.

Akibatnya, para laki-laki kulit hitam lebih mungkin menularkan HIV ke pasangan seksual mereka.

Para wanita kulit hitam juga cenderung menerima perawatan yang lebih buruk ketika mereka mengidap HIV. Faktor yang mendasarinya meliputi kemiskinan dan rasisme struktural.

Baca juga: Dokter Jelaskan Pentingnya Skrining HIV pada Ibu Hamil

  • Wanita transgender

Wanita transgender atau transpuan sekitar 13 kali lebih mungkin terkena HIV positif dibandingkan orang dewasa usia produtif lainnya.

Hal itu karena wanita transgender biasanya menjadi korban perilaku seksual menyimpang, misalnya karena risiko kerja sebagai pekerja seks.

Di sisi lain, transpuan sulit mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadahi.

Di beberapa wilayah di dunia, wanita transgender merupakan kelompok besar dari kasus HIV baru. Wilayah tersebut meliputi Asia dan Pasifik (7 persen), Amerika Latin (6 persen), dan Karibia (5 persen).

Hanya sedikit data yang tersedia untuk pria transgender dan populasi transgender lainnya mengenai epidemiologi HIV.

Baca juga: Apa yang Perlu Dilakukan jika Tertular HIV? Ini Penjelasan Kemenkes

  • Pengguna narkoba suntik

Pengguna narkoba suntik berisiko tinggi terhadap HIV.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau