KOMPAS.com - Sifilis adalah penyakit menular seksual yang menyebabkan penderitanya mengalami luka tanpa rasa nyeri.
Dikutip dari Mayo Clinic, infeksi menular seksual ini bisa mengecoh. Pada tahap awal, penyakit yang disebabkan bakteri ini bisa saja tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade.
Namun, beberapa saat kemudian penyakit ini bisa sewaktu-waktu aktif kembali dan menimbulkan gejala penyakit.
Baca juga: Jumlah Penderitanya Naik, Ini yang Perlu Diketahu Tentang Sifilis
Perlu diketahui, sifilis biasanya menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan luka tersebut.
Untuk mengenal lebih jauh masalah kesehatan seksual ini, kenali apa itu sifilis, penyebab, dan tanda-tandanya.
Baca juga: Waspada Sifilis, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Dikutip dari Cleveland Clinic, sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang menyebar ketika Anda melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan seseorang yang memiliki infeksi bakteri penyebabnya.
Sifilis atau biasa disebut juga sebagai raja singa dapat berkembang melalui empat tahap berbeda.
Tahapan sifilis adalah sifilis primer, sekunder, laten, dan lanjut (tersier). Berikut penjabarannya:
Raja singa sangat menular pada tahap pertama dan kedua dan dapat dengan mudah menularkan infeksi ke pasangan seks penderitanya.
Infeksi menular seksual ini juga bisa terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini disebut sebagai sifilis kongenital.
Jenis sifilis ini menyebabkan bayi dan anak kecil mengalami masalah kesehatan yang parah hingga menyebabkan kematian.
Baca juga: Serba-serbi Penyakit Sifilis, Gejala hingga Cara Penularannya
Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab sifilis adalah bakteri Treponema pallidum. Bakteri penyebab sifilis bisa menular saat kontak dengan penderita selama aktivitas seksual.
Bakteri ini memasuki tubuh melalui luka kecil atau lecet di kulit atau selaput lendir.
Sifilis menular selama tahap primer dan sekundernya, terkadang pada periode laten awal.
Sifilis juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif, seperti saat berciuman. Namun, penularan ini jarang terjadi.
Selain itu, raja singa dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Sifilis tidak dapat menyebar dengan menggunakan toilet, bak mandi, kolam renang, bak air panas, pakaian, atau peralatan makan yang sama.
Penyakit ini juga tidak akan menulari Anda karena menyentuh gagang pintu yang disentuh penderitanya.
Setelah sembuh, sifilis tidak kembali dengan sendirinya. Namun, Anda dapat terinfeksi kembali jika Anda melakukan kontak dengan penderita sifilis.
Baca juga: Apa Itu Infeksi Menular Seksual, Jenis, dan Tanda-tandanya
Gejala sifilis bervariasi tergantung pada stadium infeksi. Namun, tanda-tanda sifilis secara umum yang dikutip dari NHS, dapat meliputi berikut:
Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Menular Seksual
Diperlukan waktu 3 minggu atau lebih untuk gejala sifilis muncul setelah Anda terinfeksi.
Terkadang gejalanya bisa membaik atau hilang total, tetapi jika belum diobati infeksinya masih ada di dalam tubuh Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda sifilis di atas, segeralah periksa ke dokter ahli untuk mendapatkan diagnosis akurat dan pengobatan lebih cepat.
Tanpa pengobatan, raja singa dapat sangat merusak jantung, otak, atau organ lain yang mengancam jiwa. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.
Infeksi sifilis yang diobati sejak dini lebih mudah disembuhkan, terkadang cukup dengan satu suntikan penisilin.
Baca juga: Apakah Infeksi Menular Seksual Bisa Disembuhkan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.