Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 17/11/2022, 11:41 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Sakit punggung adalah kondisi yang sering membuat tidak nyaman saat beraktivitas.

Sakit punggung bisa dialami oleh siapa saja, termasuk para wanita.

Bahkan, menurut penelitian di dalam Clinical Journal of Pain pada tahun 2006, wanita lebih sering mengalami sakit punggung jika dibandingkan dengan pria.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 40 persen wanita dari 5.315 partisipan yang berumur 20 hingga 64 tahun, mengalami sakit punggung.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Vagina Terasa Nyeri

Ada banyak penyebab sakit punggung pada wanita yang ditemukan melalui penelitian ini, salah satunya adalah karena perbedaan kekuatan otot antara wanita dan pria.

Selain itu, ada beberapa penyebab sakit punggung pada wanita yang perlu diketahui sehingga ditemukan pengobatan yang tepat.

1. Sindrom pra-menstruasi (PMS)

Penyebab umum sakit punggung pada wanita adalah PMS yang sering datang sebelum menstruasi.

Healthline menyebutkan bahwa sakit pada punggung bagian bawah akan dirasakan beberapa hari sebelum menstruasi dan akan kembali normal sehari atau dua hari ketika menstruasi dimulai.

2. Endometriosis

Endometriosis disebabkan oleh tumbuhnya jaringan endometrium di luar uterus, seperti pada ovarium, tuba fallopi, dan jaringan lain yang melapisi panggul.

Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri pada punggung bagian bawah atau panggul.

Medical News Today menjelaskan bahwa endometriosis belum bisa disembuhkan, namun bisa dikurangi gejalanya melalui obat dan perawatan tertentu, termasuk melakukan prosedur operasi.

Baca juga: 8 Alasan Kenapa Vagina Sakit, Bisa Infeksi sampai Endometriosis

3. Kehamilan

Sakit punggung pada wanita juga sering muncul ketika hamil.

Rasa sakit yang dirasakan akan semakin bertambah ketika berdiri, berjalan, atau mengubah posisi tidur.

Sakit punggung yang muncul ketika hamil bisa dikurangi dengan melakukan peregangan, beristirahat, dan mengaplikasikan penghangat pada punggung yang sakit.

4. Ketegangan otot

Melansir Mayo Clinic, kebiasaan mengangkat barang yang berat atau melakukan gerakan yang tidak biasa dilakukan akan memicu ketegangan otot punggung dan ligamen tulang belakang.

Kurangnya aktivitas fisik, kondisi fisik yang lemah, dan terlalu sering memberikan beban pada punggung bisa memicu kondisi ini.

Beristirahat atau menggunakan obat-obatan penghilang rasa nyeri, serta memijat punggung bisa menjadi solusi dari kondisi ini.

Baca juga: 5 Penyebab Lutut Sakit di Usia Muda yang Perlu Diwaspadai

5. Herniasi diskus

Herniated disc atau herniasi diskus disebabkan oleh berpindahnya diskus yang tidak pada tempatnya dan biasanya terjadi pada punggung bagian bawah.

Herniasi diskus akan memengaruhi saraf di sekitarnya sehingga menyebabkan rasa nyeri, baik di bagian leher, punggung, dan kaki.

Kondisi ini bisa hilang seiring berjalannya waktu, namun istirahat dan konsumsi obat rasa nyeri bisa meringankan sakit yang dirasakan.

6. Degenerasi diskus

Degenerasi diskus terjadi seiring bertambahnya usia dan merupakan kondisi yang wajar.

Tulang akan saling bergesekan antara satu dengan yang lainnya ketika diskus menipis sehingga menyebabkan rasa sakit di punggung dan leher.

Meskipun kondisi ini umum terjadi, perlu dilakukan pengobatan yang tepat.

Terapi, konsumsi obat, hingga injeksi steroid bisa diberikan oleh dokter sehingga rasa sakit di punggung bisa dikurangi.

Baca juga: 3 Penyebab Kandung Kemih Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau