KOMPAS.com - Orangtua sering kali memperhatikan apapun yang terjadi pada buah hatinya, apalagi saat masih bayi. Salah satunya adalah saat bayi buang air besar.
Pasalnya, dari buan air besar bayi, orangtua biasanya mengantisipasi terjadinya diare.
Diare pada bayi relatif lebih sulit dikenali karena tekstur normal kotorannya lembek dan encer.
Mengutip Parents, tekstur kotoran lembek biasanya dimiliki bayi selama beberapa bulan awal hingga usianya 1 tahun.
Biasanya pada bayi yang diberi ASI eksklusif memiliki kotoran yang lembek berwarna kekuningan keruh.
Sedangkan, bayi yang diberi susu formula memiliki kotoran dengan tekstur sama yang berwarna kecokelatan.
Baca juga: Diare Ternyata Dapat Menular, Ini 3 Penyebabnya
Sementara itu, frekuensi buang air besar pada kebanyakan bayi sebagai berikut:
Dengan orangtua mengetahui kebiasaan buang air besar dan bentuk normal kotoran si kecil, membuatnya lebih mudah untuk mengenali tanda-tanda bila si kecil diare.
Baca juga: 9 Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Diare
Mengutip Seattle Childrens, tanda-tanda bayi diare dapat dilihat dari tekstur dan banyaknya buang air besar.
Tanda-tanda diare pada bayi juga berbeda antara yang biasa diberi ASI dan susu formula.
Bayi yang disusui sering buang air besar lebih dari 6 kali sehari. Sampai usia 2 bulan, mereka mungkin buang air besar setiap usai makan.
Bayi diare, jika:
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Diare Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Bayi yang diberi susu formula buang air besar 1-8 per hari selama minggu pertama. Kemudian mulai melambat menjadi 1-4 kali per hari. Ini berlangsung sampai usia bayi 2 bulan.
Bayi diare, jika:
Baca juga: Cara Mudah Meringankan Diare
Skala diare pada bayi secara umum:
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Bayi Diare yang Perlu Diketahui Orangtua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.