Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Mitos tentang Risiko Kanker Paru-paru, Jangan Lagi Percaya

Kompas.com - 17/11/2022, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

4. Merokok dengan pipa dan cerutu tergolong lebih aman

Cerutu dan pipa memang membuat bibir atau mulut seseorang tidak langsung bersentuhan dengan tembakau atau bahan-bahan rokok lainnya.

Namun, cerutu dan pipa tidak mencegah seseorang terkena kanker paru-paru. Sama seperti rokok, keduanya meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan paru-paru.

5. Rokok satu-satunya penyebab kanker paru-paru

Rokok memang menjadi penyebab utama peningkatan risiko kanker paru-paru. Namun, ada faktor risiko lain yang perlu Anda ketahui yaitu radon.

Dilansir dari WebMD, radon adalah gas radioaktif tidak berbau dan tidak berwarna. Radon terbentuk dari peluruhan radioaktif alam 226Ra dalam bahan bangunan dan dapat masuk secara gradual ke dalam udara ruangan melalui pori-pori bahan bangunan.

Bahaya radiasi interna gas radon adalah masuk kedalam tubuh melalui sistem pernapasan dan di dalam paru-paru dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sel (sel kanker).

Baca juga: Gejala Kanker Paru-paru Stadium Akhir

6. Bedak tabur (talc) tingkatkan risiko paru-paru

Sebagian orang mewaspadai penggunaan bedak tabur (talc) karena diduga dapat menyebabkan kanker paru-paru ketika terhirup.

Faktanya, penelitian mengungkapkan bahwa bedak tabur tidak memicu risiko kanker paru-paru. Namun, penggunaan bedak talc berlebihan dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada beberapa orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau