Melakukan peregangan ringan bisa mengurangi rasa kaku pada leher.
WebMD menyarankan untuk menekuk kepala ke depan, ke belakang, kemudian ke atas dan ke bawah.
Gerakan peregangan ini akan melonggarkan otot leher, namun perlu segera dihentikan ketika rasa sakit muncul untuk menghindari cedera.
Postur tubuh yang salah bisa menyebabkan kaku pada leher.
Tidak hanya waktu tidur saja, namun postur ketika berdiri dan duduk juga perlu diperhatikan.
Mayo Clinic menyarankan untuk menegakkan kepala dan melihat layar dalam posisi yang sejajar dengan mata agar leher tidak perlu dibungkukkan dalam waktu lama.
Mengganti posisi tubuh secara berkala juga disarankan agar tubuh dan leher tidak menjadi kaku.
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Sakit Leher
Rasa kaku pada leher yang dibarengi dengan sakit kepala atau nyeri pada area rahang bisa menjadi gejala dari sakit gigi.
Menyembuhkan sakit pada gigi bisa menurunkan tekanan pada rahang dan otot leher.
Cleveland Clinic menyarankan untuk beristirahat sejenak dari aktivitas fisik yang memberikan tekanan pada leher.
Solusi ini bisa menjadi solusi sementara, terlebih ketika leher yang kaku muncul setelah melakukan aktivitas fisik tertentu.
Masa istirahat yang diperlukan akan bergantung pada tingkat keparahannya dan biasanya perlu saran dari dokter.
Baca juga: 7 Manfaat Melakukan Peregangan, Tak Hanya untuk Otot Kaku
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.