KOMPAS.com - Janin tidak berkembang adalah salah satu momok dalam kehamilan bagi pasangan yang telah menantikan momongan.
Untuk diketahui, pada tahap awal kehamilan, calon bayi akan tumbuh menjadi embrio selama sembilan minggu pertama.
Setelah memasuki minggu ke-10, janin baru berkembang mulai dari sebesar biji labu lalu terus tumbuh sampai janin siap dilahirkan. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan janin tidak berkembang atau berhenti tumbuh.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Janin Sehat dan Normal dalam Kandungan
Dilansir dari AAFP, penyebab janin tidak berkembang bisa berasal dari kelainan genetik, infeksi pada ibu hamil, tekanan darah tinggi pada ibu hamil, atau kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan sebelum ibu hamil.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kehamilan ini, ada baiknya ibu hamil mengenali ciri-ciri janin tidak berkembang berikut ini.
Beberapa tanda janin tidak berkembang bisa diketahui lewat pemeriksaan kehamilan maupun lewat perubahan kondisi tubuh ibu hamil, antara lain:
Dilansir dari Babygaga, detak jantung bayi idealnya mulai muncul setelah usia kehamilan memasuki minggu kelima atau mulai intens ketika embiro mulai berkembang menjadi janin pada minggu kesembilan kehamilan. Ketika dokter mendeteksi tidak ada detak jantung setelah trimester pertama kehamilan, para calon orangtua perlu waspda janin tidak berkembang.
Rendahnya tingkat hormon human chorionic gonadotropin (HCG) pada minggu ke- 9-16 bisa jadi tanda janin tidak berkembang. Tingkat hormon yang mengontrol pertumbuhan janin ini bisa diketahui lewat tes darah. Kadarnya memang bisa naik turun, tapi HCG sangat tinggi pada minggu-minggu ini.
Baca juga: Kenali Detak Jantung Janin Normal dan Kapan Mulai Terdeteksi
Ibu hamil biasanya merasakan sakit perut atau kram yang datang dan pergi di waktu yang berdekatan. Tapi, jika ibu hamil merasakan kram perut sangat parah, terlebih jika tidak kunjung sembuh dan rasa nyerinya semakin parah, kondisi ini bisa jadi ada masalah pada plasenta atau keguguran.
Setiap ibu hamil perlu waspada dengan pendarahan atau flek setelah trimester pertama. Kondisi ini bisa jadi ciri-ciri keguguran, terutama jika darah yang keluar disertai gumpalan darah berukuran cukup besar. Segera periksakan kandungan ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Normalnya, ibu hamil mengalami sakit punggung yang ringan dan pegal-pegal saja. Tapi, sakit punggung yang parah atau rasa nyerinya menjalar dari perut perlu diwaspadai karena bisa jadi tanda masalah pada kehamilan.
Baca juga: Benarkah Detak Jantung Janin Bisa Prediksi Jenis Kelamin Bayi?
Ciri-ciri janin tidak berkembang atau tumbuh normal bisa diketahui secara pasti setelah melihat hasil pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini bisa melihat ukuran, poosisi, dan perkembangan janin di dalam kandungan. Pemeriksaan USG bisa dilakukan secara berkala mulai trimester awal kehamilan.
Pada akhir trimester pertama atau memasuki trimester kedua kehamilan, ibu hamil bakal merasakan gerakan janin. Gerakan ini akan terasa sampai mendekati persalinan. Jika janin aktif lalu tiba-tiba tidak ada gerakan sama sekali, ibu hamil perlu curiga dan periksa apakah janin tidak berkembang lagi.
Jika ibu hamil merasakan beberapa ciri-ciri janin tidak berkembang di atas, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter atau bidan terdekat agar kehamilan bisa segera dievaluasi.
Baca juga: Berapa Kali Sebaiknya Melakukan USG saat Hamil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.