Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Aktifitas Fisik, Penanganan Mudah dan Murah Anak Autis

Kompas.com - 06/12/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Manfaat lainnya dalam melakukan aktifitas fisik pada anak ASD, yaitu dapat mengurangi perilaku berulang. Perilaku berulang menjadi salah satu keluhan yang dialami oleh anak dengan ASD.

Pada saat anak melakukan aktifitas, anak mengalami kelelahan. Sehingga, anak akan mengalihkan perilaku berulangnya terhadap aktifitas fisik, maka perilaku berulang akan teralihkan atau berkurang.

Berdasarkan beberapa penelitian mengenai aktifitas fisik di Indonesia, terbukti bahwa aktifitas fisik efektif dalam membantu perkembangan pada anak dengan ASD.

Beberapa aktifitas fisik yang dapat menjadi pilihan dilakukan di rumah oleh para orangtua, yaitu bowling, engklek, sepak bola modifikasi, jalan kaki, lempar tangkap bola, bola basket, serta renang modifikasi.

Beberapa aktifitas fisik tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi anak-anak, alat permainan serta aturan yang ada dalam permainan juga dapat disesuaikan dengan kondisi orangtua serta anak di rumah.

Alat-alat yang digunakan dapat menggunakan barang-barang bekas seperti botol bekas atau bola yang dibuat dari gulungan kertas bekas.

Berdasarkan kesimpulan dari beberapa penelitian di Indonesia, aktifitas fisik tersebut dapat dilakukan setiap hari untuk mendapatkan hasil optimal.

Aktifitas fisik juga dapat dimodifikasi untuk memudahkan orangtua serta anak, seperti dalam hal pemain, durasi waktu bermain, serta aturan-aturan lainnya.

Aktifitas fisik dapat dilakukan mulai dari enam hingga sepuluh kali sesi, dan tentunya disarankan untuk melakukan sesi lebih banyak untuk mendapatkan hasil optimal.

Masing-masing sesi disarankan untuk dilakukan minimal 35 menit dalam satu pertemuan untuk mendapatkan hasil yang efektif (Radila & Ardisal, 2020; Ma’ruf & Pamuji, 2019; Imanniyah, 2019; Oktaviani, Setyowati, & Haryanto, 2018; Alhuda & Ainin, 2017; Masrofah & Rachman, 2016; Ardiansya & Sudarto, 2016; Kania, 2016; Wiyono, 2015).

Dengan demikian, orangtua di rumah tetap dapat membantu perkembangan anaknya dengan melakukan beberapa aktifitas fisik yang mudah serta murah, dan terbukti efekti dalam membantu permasalahan akan komunikasi sosial serta perilaku berulang pada anak dengan ASD.

*Rizky Bina Nirbayaningtyas (Mahasiswa Psikologi Profesi Jenjang Magister, Universitas Tarumanagara)
Dr. Heryanti Satyadi, M.Si., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara)
Dr. Naomi Soetikno, M.Pd., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau