Manfaat lainnya dalam melakukan aktifitas fisik pada anak ASD, yaitu dapat mengurangi perilaku berulang. Perilaku berulang menjadi salah satu keluhan yang dialami oleh anak dengan ASD.
Pada saat anak melakukan aktifitas, anak mengalami kelelahan. Sehingga, anak akan mengalihkan perilaku berulangnya terhadap aktifitas fisik, maka perilaku berulang akan teralihkan atau berkurang.
Berdasarkan beberapa penelitian mengenai aktifitas fisik di Indonesia, terbukti bahwa aktifitas fisik efektif dalam membantu perkembangan pada anak dengan ASD.
Beberapa aktifitas fisik yang dapat menjadi pilihan dilakukan di rumah oleh para orangtua, yaitu bowling, engklek, sepak bola modifikasi, jalan kaki, lempar tangkap bola, bola basket, serta renang modifikasi.
Beberapa aktifitas fisik tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi anak-anak, alat permainan serta aturan yang ada dalam permainan juga dapat disesuaikan dengan kondisi orangtua serta anak di rumah.
Alat-alat yang digunakan dapat menggunakan barang-barang bekas seperti botol bekas atau bola yang dibuat dari gulungan kertas bekas.
Berdasarkan kesimpulan dari beberapa penelitian di Indonesia, aktifitas fisik tersebut dapat dilakukan setiap hari untuk mendapatkan hasil optimal.
Aktifitas fisik juga dapat dimodifikasi untuk memudahkan orangtua serta anak, seperti dalam hal pemain, durasi waktu bermain, serta aturan-aturan lainnya.
Aktifitas fisik dapat dilakukan mulai dari enam hingga sepuluh kali sesi, dan tentunya disarankan untuk melakukan sesi lebih banyak untuk mendapatkan hasil optimal.
Masing-masing sesi disarankan untuk dilakukan minimal 35 menit dalam satu pertemuan untuk mendapatkan hasil yang efektif (Radila & Ardisal, 2020; Ma’ruf & Pamuji, 2019; Imanniyah, 2019; Oktaviani, Setyowati, & Haryanto, 2018; Alhuda & Ainin, 2017; Masrofah & Rachman, 2016; Ardiansya & Sudarto, 2016; Kania, 2016; Wiyono, 2015).
Dengan demikian, orangtua di rumah tetap dapat membantu perkembangan anaknya dengan melakukan beberapa aktifitas fisik yang mudah serta murah, dan terbukti efekti dalam membantu permasalahan akan komunikasi sosial serta perilaku berulang pada anak dengan ASD.
*Rizky Bina Nirbayaningtyas (Mahasiswa Psikologi Profesi Jenjang Magister, Universitas Tarumanagara)
Dr. Heryanti Satyadi, M.Si., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara)
Dr. Naomi Soetikno, M.Pd., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara)