Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

Jangan Berhenti Beraktivitas

Kompas.com - 17/12/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kata Dhika, ada empat organ tubuh yang mengalami penurunan fungsi atau kinerjanya, fungsi jantung, paru-paru, massa otot dan masa tulang, yang tidak bisa dihindari karena itu hal yang natural walau bisa diperlambat.

Kalau seseorang terbiasa berolahraga, penurunannya landai dan melakukan kegiatan tidak cepat capai.

Juga pada sendi lutut yang sangat dipengaruhi kekuatan massa otot seseorang, yang kalau lemah sendi pun rusak.

Yang harus dilakukan adalah mempertahankan keempat fungsi tadi dengan gaya hidup aktif dan sehat, olahraga dan kebiasaan makan.

Jalan kaki merangsang kinerja jantung, otot harus tetap diperkuat dengan latihan, peregangan (stretching) supaya otot tidak kaku, dan yang keempat latihan keseimbangan untuk kordinasi gerak.

Lansia sangat rentan jatuh akibat keseimbangan badan tidak dilatih. Penurunan fungsi otot bagi lansia bisa lebih cepat, namun dapat diperbaiki dengan berbagai latihan yang bisa dimulai kapan saja, pada usia 50 tahun atau lebih, katanya.

Jika kondisi fisik badan bagus orang akan sehat dan hidup lebih lama. Soal umur, serahkan pada Sang Pemilik Waktu.

Hidup adalah bergerak, terus bergerak melenggang dan melenggok agar tetap bugar, dan umur panjang.

Kursi roda

Suatu kali tahun 1995, bersama anak dan cucu pertama yang masih bayi, berolah raga lari di kerimbunan Kampus UI Depok.

Walau terbiasa lari 10 km seminggu tiga kali, tetapi tiba-tiba saya terjatuh tanpa sebab, dan belakang lutut saya membengkak.

Bengkaknya kemudian hilang setelah ditekukan lutut diganjal bola tenis selama beberapa waktu.

Ketika masih punya kerja, ikut “ngejim” dan di treadmill saya lari 9-10 kilometer, kecepatan sekitar delapan km per jam.

Instruktur saya mengingatkan, untuk usia di atas 40 tahun tidak disarankan untuk lari cepat dan jauh karena berpengaruh pada kesehatan lutut. Baiknya jalan kaki atau berenang saja.

Suatu hari, kedua lutut saya sakit dan sulit berjalan, nyerinya dalam sekali. Padahal rutin, usai shalat subuh di masjid yang jaraknya hanya 400-an meter dari rumah, berkeliling dan menyeberang kompleks berjalan kaki.

Setidaknya seminggu tiga kali berjalan pagi sepanjang 6 kilometer – 8 kilometer, pulang sudah waktu syuruq, saat matahari terbit. Kadangkala shalat syuruq dikerjakan di mesjid tengah perjalanan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau