Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

Jangan Berhenti Beraktivitas

Kompas.com - 17/12/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Qodratullah, sehabis jalan di treadmil tujuh kilometer, duduk sebentar, tiba-tiba sulit bangun karena lutut nyeri sekali.

Akhirnya konsultasi dengan dokter orthopedi, MRI dan ronsen, terlihat ada kerusakan di sambungan lutut, harus operasi. Usai operasi dilarang banyak bergerak, ke mana-mana harus pakai kursi roda, atau kruk yang diberi gratis pakai BPJS.

Dua bulan setelahnya operasi lutut kedua, lalu istirahat lagi dua bulan dan sampai hampir dua tahun masih belum mampu sujud ketika beribadah shalat, sesuatu yang membuat saya gundah.

Usia metabolisme

Shalat setiap waktu harus duduk, kalau di masjid di baris paling depan kanan, di depan pendingin udara yang tinggi dan besar. Selalu ada kursi lipat yang disiapkan marbot.

Tetapi istri saya, Ratnasari bt Abubakar bilang, kaki saya tampak makin mengecil dan saya merasa makin sulit berjalan walau pakai tongkat.

Ketika bangun dari duduk lama atau bangun tidur, perlu waktu sekitar 40 detik diam berdiri sebelum lutut “normal” sampai bisa melangkah, tertatih-tatih.

Oleh dokter ortho dirujuk ke klinik rehabilitasi medik. Diperiksa berbagai cara termasuk naik sepeda statis, dipijat dan angkat-taruh kaki, diperiksa lewat komputer.

Ternyata otot gerak yang menunjang lutut sudah sangat lemah, tidak mampu menunjang tubuh saya yang tinggi 165 cm berat 86,6 kg.

Empat bulan istirahat pascaoperasi telah melemahkan otot, yang bisa terus lumpuh dan harus berkursi roda sepanjang sisa usia. Mengerikan sekali.

Apakah saya bisa pulih lagi, Dok?

Bisa, dengan terapi yang tahap pertama butuh enam kali dalam dua minggu, yang hasilnya akan menentukan berapa kali dan jenis terapi apa lagi yang dibutuhkan sampai mendekati normal.

Saya tidak mau lumpuh, tidak mau berkawan dengan kursi roda, saya ingin bisa shalat dengan gerakan lengkap, sujud.

Insya Allah, dengan izin Allah. Soal biaya, dengan perkenan-Nya, pasti ada rezeki dari Allah. Aamiin Ya Rabb.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau