KOMPAS.com - Kram saat berolahraga tentu sangat tidak menyenangkan, bukan?
Yah, kram bisa menyebabkan nyeri akut tiba-tiba yang berlangsung selama beberapa detik hingga 15 menit.
Kira-kira apa, sih, penyebab kram saat berolahraga?
Sayangnya, penyebab kram selama atau setelah berolahraga masih belum diketahui, meski beberapa kasus bisa disebabkan oleh masalah keseimbangan air dan garam.
Otot yang lelah atau terlalu banyak bekerja lebih mungkin mengalami kram saat berolahraga.
Kelelahan otot dapat memengaruhi cara saraf kita mengatur kontraksi otot sehingga memicu kram.
Kram juga bisa terjadi karena aktivitas refleks tulang belakang abnormal yang persisten yang disebabkan oleh kelelahan otot.
Baca juga: 2 Akibat Makan Roti Berjamur untuk Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Kabar baiknya, kram otot biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan medis.
Namun, jika kram otot Anda parah, berlangsung lama, atau tidak kunjung sembuh dengan peregangan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Sebab, kondisi tersebut bisa menjadi gejala dari masalah medis yang lebih dalam. Biasanya, dokter akan melakukan tes darah untuk untuk menilai fungsi ginjal dan tiroid, kadar kalsium dan kalium darah, serta kadar kalsium darah.
Dokter juga mungkin merekomendasikan elektromiografi (EMG). Tes ini berguna memantau aktivitas otot dan mencari anomali pada otot.
Jika Anda mulai merasakan kram otot, Anda dapat menggunakan kompres panas atau dingin untuk meredakan nyeri.
Anda juga bisa mengurangi rasa sakit dengan meregangkan otot. Misalnya, jika otot betis Anda kram, Anda bisa menarik kaki ke atas dengan tangan untuk meregangkan otot tersebut.
Anda juga bisa mengonsumsi obat antiradang yang dijual bebas seperti ibuprofen jika nyeri tidak kunjung hilang.
Jika tidur Anda terganggu karena kram otot, Anda juga bisa mengonsumsi relaksan. Namun, hal tersebut harus dilakukan sesuai petunjuk dokter.
Menurut penelitian, relaksan meredakan ketegangan otot dan mengurangi kejang.
Untuk mencegah kram otot saat berolahraga, Anda juga bisa melakukan langkah berikut:
Minum air dalam jumlah yang cukup sebelum, selama, dan setelah berolahraga, terutama jika cuaca panas.
Baca juga: Kenali Apa itu Trigliserida dan Kadar Normalnya agar Tubuh Tetap Sehat
Lakukan pemanasan sebelum memulai olahraga berat apa pun. Pemanasan dan peregangan otot bisa menurunkan risiko kram.
Selain itu, menjaga tingkat kebugaran Anda secara keseluruhan dan memastikan Anda siap secara fisik sebelum acara olahraga juga sangat bermanfaat untuk menghindari kram.
Anda juga perlu memperhatikan pola makan sebelum berolahraga. Sebelum berolahraga, pastikan Anda telah mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat untuk mencegah otot melemah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.