KOMPAS.com - Gatal-gatal selama kehamilan bisa membuat ibu hamil merasa kesal, bahkan mengalami luka di area kaki atau tangan akibat digaruk.
Gatal-gatal selama kehamilan merupakan hal yang wajar. Namun, apabila rasa gatal tak kunjung reda dan menimbulkan hasrat ingin menggaruk yang besar, ibu hamil mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan.
Baca juga: Bahaya Anemia pada Ibu Hamil Bisa Memicu Stunting, Ini Kata Ahli...
Ya, gatal-gatal yang tak kunjung sembuh saat hamil perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab dan bahaya gatal-gatal saat hamil.
Berikut beberapa penyebab gatal-gatal yang dirasakan ibu hamil selama masa kehamilan:
Penyebab utama gatal-gatal yang dialami ibu hamil adalah fluktuasi atau naik turunnya hormon.
Dokter kandungan, Cindy M. Duke menjelaskan, hormon kehamilan bisa memengaruhi ujung saraf. Hal itu membuat ujung saraf lebih sensitif dan rentan terhadap rasa gatal.
"Beberapa ibu hamil merasakan bahwa saraf mereka lebih sensitif, terutama jika memiliki masalah kulit yang mendasarinya (misalnya fibromylagia)," ujar Duke kepada Verywell Family.
Gatal-gatal di kaki atau tangan selama kehamilan juga dipicu oleh kondisi kulit, seperti kelembapan akibat peningkatan produksi keringatdan psoriasis.
Gatal-gatal yang disebabkan karena hormon, keringat, atau psoriasis umumnya bukan kondisi yang serius dan bisa diatasi dengan obat dokter atau perawatan ala rumahan.
Baca juga: Malam Pertama Tidak berdarah, Apakah Bisa Hamil?
Gatal-gatal saat hamil ternyata dapat menandakan kondisi yang dinamakan kolestasis obsetri atau kolestasis kehamilan yang bisa membahayakan kondisi janin.
Kolestasis kehamilan merupakan kondisi langka, namun dapat terjadi pada trimester ketiga kehamilan.
Kolestasis terjadi karena adanya penyumbatan pada aliran empedu (cairan yang diproduksi hati).
Ketika empedu terhambat, bilirubin akan menumpuk di aliran darah dan menimbulkan gejala penyakit kuning.
Pada ibu hamil, lantas timbul gatal-gatal tanpa ruam di kaki atau tangan yang semakin parah di malam hari.
Untuk mengetahui penyebab pasti gatal-gatal saat hamil, para bumil dapat mencatat seberapa sering rasa gatal muncul dan tingkat keparahannya lalu berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: 2 Cacat Lahir Bayi Akibat Ibu Hamil Kekurangan Asam Folat
Gatal-gatal saat hamil akibat perubahan hormon, kelenjar keringat, atau psoriasis tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena tidak menyebabkan komplikasi kehamilan.
Namun, gatal-gatal yang disebabkan karena kolestasis perlu Anda waspadai karena bisa memicu komplikasi kehamilan, seperti:
Still birth atau bayi lahir mati merupakan kondisi saat bayi bisa dilahirkan, namun tidak bernyawa.
Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan sebelum mencapai usia kehamilan 36 minggu. Bahkan pada kasus ekstrem, bayi bisa lahir sebelum mencapai usia kehamilan 25 minggu.
Gawat janin atau fetal distress adalah kondisi ketika janin tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup (hipoksia). Kondisi ini bisa terjadi selama masa kehamilan atau saat persalinan.
Bagaimanapun kondisi gatal yang dialami ibu hamil, perlu dipantau demi mencegah bahaya atau komplikasi kehamilan.
Jika memang ibu hamil dicurigai mengalami kolestasis, dokter akan menyarankan perawatan atau obat tertentu demi mencegah komplikasi yang membahayakan janin.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Mengalami Depresi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.