KOMPAS.com - Bagi kebanyakan wanita, kehamilan adalah masa yang penuh dengan kegembiraan sekaligus pengorbanan.
Pasalnya, wanita perlu menjaga agar janin di dalam kandungannya dapat tumbuh dengan sehat.
Baca juga: Waspadai Gatal-gatal Saat Hamil, Bisa Sebabkan Bayi Lahir Mati?
Apakah itu berarti wanita perlu mengucapkan selamat tinggal pada semua hal yang mereka sukai? Tidak.
Calon ibu mungkin hanya perlu melakukan beberapa perubahan terkait gaya hidup dan pola makan mereka agar tetap sehat selama masa kehamilan dan menunjang pertumbuhan janinnya.
Selama masa kehamilan seorang wanita perlu mewaspadai makanan, minuman, obat, atau kebiasaan tertentu, di antaranya:
Minum alkohol saat hamil bisa memicu beberapa komplikasi seperti, keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, hingga risiko keterbelakangan mental.
Karena itu, tidak ada toleransi atau jumlah aman konsumsi alkohol pada ibu hamil.
Kebiasaan merokok dikaitkan dengan risiko kerusakan organ janin, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), persalinan prematur, hingga asma.
Baca juga: 4 Fakta Orgasme Saat Hamil, Wanita Perlu Tahu
Paparan merkuri selama masa kehamilan dapat merusak penglihatan dan pendengaran bayi Anda.
Oleh sebab itu, ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi ikan tinggi merkuri selama kehamilan.
Kendati begitu, bumil masih boleh mengonsumsi ikan dengan sedikit paparan merkuri, seperti salmon, ikan kod, atau udang.
Makanan mentah seperti sushi bisa membahayakan kehamilan. Pasalnya, seafood atau makanan laut mentah dapat mengandung bakteri dan parasit yang menyebabkan ibu hamil dan janinnya tidak sehat.
Hal sama juga berlaku untuk telur mentah atau setengah matang.
Kafein yang terkandung pada kopi atau teh masih dapat dikonsumsi oleh ibu hamil, asalkan tidak berlebihan.
Dilansir dari Verywell Family, ibu hamil sebaiknya hanya meminum satu cangkir kopi saja atau 200 mg kafein per hari. Alihkan keinginan minum kopi atau teh dengan susu hangat, air putih, atau jus buah.