Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2023, 21:10 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

    1. Nyeri atau tekanan pada panggul
    2. Urin keruh dan bisa memiliki bau yang kuat
    3. Urin berwarna merah, merah muda, atau coklat.
  • Iritasi pada vagina

Iritasi pada vagina bisa menyebabkan organ kewanitaan itu terasa sakit dan nyeri. Iritasi bisa dipicu oleh deterjen, sabun, kondom, hingga penggunaan pembalut.

Rasa sakit pada vagina akibat iritasi biasanya akan mereda atau sembuh sendirinya dengan tidak menggunakan produk-produk tersebut.

  • Endometriosis

Endometriosis adalah masalah organ reproduksi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim.

Vagina sakit merupakan salah satu gejala endometriosis yang paling umum. Penyakit ini juga kerap ditandai dengan nyeri panggul, kembung, hingga pendarahan.

Baca juga: 4 Fakta tentang Vagina yang Jarang Diketahui Pria

  • Menopause

Nyeri vagina juga bisa terjadi karena perubahan hormonal saat menopause atau henti haid.

Saat sudah menopause, vagina bisa lebih kering. Kulitnya pun semakin tipis dan mudah robek. Kondisi inilah yang menyebabkan vagina sakit, terutama setelah berhubungan seks.

  • Hubungan seks yang terlalu kuat

Jaringan di dalam dan sekitar vagina bisa robek atau memar saat berhubungan seks dengan menggebu-gebu. Hal tersebut menyebabkan rasa sakit dan radang di sekitar vulva.

Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita yang memiliki kulit tipis dan cenderung kering atau mengalami kondisi seperti eksim atau psoriasis.

  • Vaginismus

Vaginismus adalah kondisi saat otot vagina mengalami kejang. Hal ini menyebabkn vagina sakit dan sulit melakukan hubungan seks melalui penetrasi.

Vagina sakit atau nyeri bisa dipicu oleh beberapa faktor. Beberapa bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya, ada pula yang perlu mendapat perawatan medis.

Untuk memastikan pemicu vagina sakit, seorang wanita perlu periksa ke dokter, sekaligus mengetahui cara untuk mengatasi kondisi tersebut.

Baca juga: Normalkah Vagina Terlalu Becek? Berikut Penjelasan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau