Gejala serangan jantung pada usia muda dapat berbeda dari gejala yang terlihat pada orang yang lebih tua.
Pada orang yang lebih tua, serangan jantung seringkali terkait dengan rasa nyeri dada, sesak napas, dan nyeri di bagian lengan kiri.
Namun, pada orang yang lebih muda, gejala dapat lebih samar dan tidak terkait langsung dengan rasa nyeri dada.
Beberapa gejala yang dapat terjadi meliputi rasa lelah yang berlebihan, detak jantung tidak teratur, dan pingsan.
Karena gejala yang tidak khas dan kejadiannya sangat jarang, seringkali penanganan menjadi terlambat karena proses diagnosis penyakit baik dari sisi pasien ataupun tim medis seringkali tidak mudah dan tentu tidak langsung berpikir ke masalah jantung.
Sebagai upaya mencegah terjadinya serangan jantung pada usia muda, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat.
Ini termasuk menghindari merokok, makan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengontrol faktor risiko yang terkait dengan kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Selain itu, orang yang memiliki faktor risiko yang lebih tinggi, seperti riwayat keluarga atau kelainan jantung bawaan juga harus lebih aware dengan melakukan pemeriksaan berkala.
Apa saja yang perlu diperiksa? Kapan? Berikut rekomendasi umum untuk pemeriksaan jantung:
Seberapa sering diulang? Bila kondisinya stabil dan tidak ada masalah, untuk usia 20-30 tahun dapat diulang setiap 2-3 tahun.
Sedangkan pada pasien dengan usia 30 tahun ke atas dapat diulang setiap 1-2 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.