KOMPAS.com - Pakar saraf dari University of Virginia Health (UVA Health) AS telah menemukan terapi potensial untuk menyembuhkan penyakit multiple sclerosis.
Untuk diketahui, multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit ini bisa membuat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf atau mielin.
Baca juga: Kabar Baik, Ahli Temukan Gen Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Akibatnya, terjadi gangguan komunikasi antara otak dan seluruh tubuh. Jika tidak segera ditangani, multiple sclerosis dapat menyebabkan penurunan atau kerusakan saraf permanen.
Selama beberapa waktu terakhir, banyak orang pesimistis multiple sclerosis bisa sembuh.
Pasalnya, penyakit yang rentan menyerang orang dengan riwayat pernah terserang infeksi mononukleosis, diabetes tipe 1, penyakit tiroid, atau radang usus ini tidak ada obat khususnya.
Pengobatan penyakit ini biasanya ditujukan untuk mengendalikan gejala multiple sclerosis agar tidak mudah kambuh dan memperlambat perburukan akibat penyakit ini.
Kabar baiknya, saat ini sudah ada harapan baru dari pakar saraf UVA Health yang membantu penderita multiple sclerosis bisa sembuh.
Baca juga: Ahli dari Duke-NUS Medical School Temukan Gen Penyebab Gagal Jantung
Studi terbaru dari ahli saraf UVA Health berhasil mengidentifikasi faktor penting pemicu peradangan saraf penyebab multiple sclerosis.
“Kami menemukan terapi multiple sclerosis yang baru dengan memodulasi mikrobioma (kumpulan mikroorganisme yang ada di dalam tubuh manusia) ,” jelas perwakilan tim peneliti Andrea Merchak, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/2/2023).
Menurut Merchak, studi pada terapi ini potensial untuk mengontrol respons imun yang memicu penyakit autoimun.
Untuk diketahui, para ilmuwan selama ini terus berupaya memahami faktor penyebab multiple sclerosis. Salah satunya, ada peran penting mikrobioma usus.
Temuan para ahli dari UVA Health memperkuat simpulan tersebut. Ternyata, sistem kekebalan yang ditemukan di jaringan penghalang seperti usus memainkan peran penting dalam mengendalikan penyakit autoimun ini.
Para ahli mendapati fakta bahwa, regulator tersebut bisa memprogram ulang mikrobioma usus untuk meningkatkan peradangan kronis yang membahayakan tubuh.
Mereka lantas menemukan metode untuk memblokir aktivitas regulator, yang disebut reseptor hidrokarbon aril ini.
Hasilnya, produksi asam empedu dan metabolit lain dalam mikrobioma dapat ditekan secara signifikan.
Baca juga: Sklerosis Ganda
Dengan hilangnya reseptor ini, peradangan di dalam tubuh menurun drastis dan tikus uji multiple sclerosis bisa sembuh.
Meskipun hasil riset pakar dari UVA Health ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, tapi terapi mikrobioma bisa menjadi harapan baru penyakit multiple sclerosis bisa disembuhkan.
“Karena kerumitan flora usus, probiotik sulit digunakan secara klinis. Reseptor ini dapat dengan mudah ditargetkan dengan obat-obatan, jadi kami mungkin telah menemukan rute yang lebih andal untuk mempromosikan mikrobioma usus yang sehat,” jelas Merchak.
Menurut Merchak, terapi imun dengan mikrobioma untuk multiple sclerosis juga disebut lebih minim efek samping, jika dibandingkan minum obat imunosupresan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.