KESEHATAN menjadi salah satu aspek paling vital dalam kehidupan manusia. Bukti paling jelasnya bisa dilihat dari peningkatan harapan hidup manusia. Pada abad ke-19, harapan hidup kita tidak lebih dari 40 tahun. Saat ini, angkanya jauh meningkat menjadi 72 tahun, bahkan ada yang 80 tahun.
Inovasi di bidang kesehatan, manajemen rumah kesehatan, serta kepemimpinan menjadi faktor pendukung yang kuat.
Tahun 2020, kita diuji apakah sektor kesehatan mampu menangani pandemi berskala global. Di momen inilah kepemimpinan dunia kesehatan diuji. Menurut saya, para pemimpin di dunia kesehatan telah mampu menangani ganasnya pandemi sembari memelihara kualitas perawatan. Hingga saat ini, rakyat Indonesia mampu melalui pandemi Covid-19 dengan baik.
Baca juga: Scientist Leadership, Kepemimpinan Solutif Berbasis Ilmu Pengetahuan
Salah satunya berkat kerja keras para pemimpin di bidang kesehatan yang merespon dengan cepat perkembangan pandemi. Kita perlu angkat topi untuk para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dan rela jauh dari keluarga untuk menyelamatkan banyak nyawa.
Secara khusus, kita harus angkat topi untuk para pemimpin di sektor kesehatan yang mampu mengelola anggota dan dirinya sendiri di tengah badai Covid-19.
Healthcare leadership (kepemimpinan kesehatan) adalah kemampuan untuk memimpin dan mengelola organisasi atau sistem kesehatan dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Pemimpin layanan kesehatan harus dapat merencanakan dan mengatur operasi perawatan kesehatan yang efektif, memantau dan mengevaluasi kinerja, dan membuat keputusan strategis yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.
Tanggung jawab kepemimpinan kesehatan termasuk merancang kebijakan dan program kesehatan yang efektif, memastikan organisasi memenuhi standar medis dan keselamatan yang ditetapkan, serta membimbing dan mengoordinasikan tim kesehatan.
Pemimpin layanan kesehatan juga harus memiliki keterampilan manajerial yang kuat, kemampuan untuk memotivasi staf, membangun hubungan pasien yang positif, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan perawatan kesehatan yang berubah dengan cepat.
Berkaca dari kasus pandemi, cara kerja, sifat, maupun karakter pemimpin kesehatan berbeda dari pemimpin pada umumnya. Kepemimpinan di bidang kesehatan menjadi isu yang menarik untuk dikaji. Namun, kajian tentang kepemimpinan kesehatan belum begitu berkembang.
Al-Sawai (2013) mengemukakan bahwa sebagian besar teori tentang kepemimpinan tidak berkembang pada konteks kesehatan, tetapi di sektor bisnis. Kemudian dari konteks bisnis dikembangkan ke sektor kesehatan. Alhasil, teori yang berkembang belum mampu menjawab secara holistik tentang kepemimpinan di sektor kesehatan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.