KOMPAS.com - Banyak jenis gangguan pernapasan yang bisa kita alami dengan berbagai gejalanya.
Gangguan pernapasan dikenal juga sebagai penyakit paru-paru ini dapat terjadi di berbagai sistem pernapasan kita, yang terdiri dari saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah.
Sistem pernapasan atas terdiri dari hidung, tenggorokan, faring, dan laring. Sedangkan, sistem pernapasan bawah meliputi alveoli, bronkus, bronkiolus, trakea, pleura, dan rongga pleura.
Baca juga: Kenali Penyebab Gangguan Pernapasan yang Harus Diwaspadai
Pilek biasa adalah contoh gangguan pernapasan ringan. Sedangkan, gangguan pernapasan serius dan mengancam jiwa termasuk pneumonia, kanker paru-paru dan asma, influenza, tuberkulosis, dan lainnya.
Sementara mengutip Medical News Today, ada 3 kategori utama penyakit paru-paru yang perlu kita ketahui, yaitu:
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang jenis gangguan pernapasan yang umum terjadi dan gejala yang perlu diwaspadai.
Mengutip Verywell Health, dari 3 kategori utama penyakit paru-paru di atas, berikut beberapa jenis gangguan pernapasan yang paling umum terjadi:
Asma adalah penyakit radang kronis yang menyebabkan masalah pernapasan saat saluran udara menyempit karena peradangan atau tersumbat oleh lendir.
Orang dengan riwayat keluarga asma, alergi pernapasan, atau penyakit pernapasan masa kanak-kanak yang parah berisiko lebih tinggi terkena asma.
Gejala asma:
Baca juga: Tanda-tanda Gangguan Pernapasan yang Harus Diwaspadai
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan 2 jenis utama penyakit paru obstruktif, yang biasanya diklasifikasikan secara terpisah, yaitu emfisema dan bronkitis kronis.
Emfisema berkembang ketika kantung udara kecil di paru-paru (alveoli) menjadi rusak dan kurang elastis.
Bronkitis kronis adalah suatu kondisi di mana lapisan tabung bronkial teriritasi dan meradang.
Gejala umum dari penyakit paru-paru ini meliputi:
Baca juga: 14 Penyebab Sesak Napas, Tak Hanya Gangguan Pernapasan
Fibrosis kistik adalah penyakit yang menyebabkan lendir dalam tubuh menjadi lebih kental dan lengket.