Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Jenis Gangguan Pernapasan dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 13/03/2023, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Banyak jenis gangguan pernapasan yang bisa kita alami dengan berbagai gejalanya.

Gangguan pernapasan dikenal juga sebagai penyakit paru-paru ini dapat terjadi di berbagai sistem pernapasan kita, yang terdiri dari saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah.

Sistem pernapasan atas terdiri dari hidung, tenggorokan, faring, dan laring. Sedangkan, sistem pernapasan bawah meliputi alveoli, bronkus, bronkiolus, trakea, pleura, dan rongga pleura.

Baca juga: Kenali Penyebab Gangguan Pernapasan yang Harus Diwaspadai

Pilek biasa adalah contoh gangguan pernapasan ringan. Sedangkan, gangguan pernapasan serius dan mengancam jiwa termasuk pneumonia, kanker paru-paru dan asma, influenza, tuberkulosis, dan lainnya.

Sementara mengutip Medical News Today, ada 3 kategori utama penyakit paru-paru yang perlu kita ketahui, yaitu:

  • Penyakit saluran napas: kondisi ini membuat orang sulit bernapas sehubungan dengan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru menggunakan saluran udara.
  • Penyakit jaringan paru-paru: kondisi ini membuat paru-paru sulit bekerja dengan baik dan menyebarkan oksigen dari saluran udara ke aliran darah.
  • Penyakit sirkulasi paru-paru: kondisi ini memengaruhi cara darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh untuk mengantarkan oksigen ke organ dan jaringan.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang jenis gangguan pernapasan yang umum terjadi dan gejala yang perlu diwaspadai.

Daftar jenis gangguan pernapasan

Mengutip Verywell Health, dari 3 kategori utama penyakit paru-paru di atas, berikut beberapa jenis gangguan pernapasan yang paling umum terjadi:

  • Asma

Asma adalah penyakit radang kronis yang menyebabkan masalah pernapasan saat saluran udara menyempit karena peradangan atau tersumbat oleh lendir.

Orang dengan riwayat keluarga asma, alergi pernapasan, atau penyakit pernapasan masa kanak-kanak yang parah berisiko lebih tinggi terkena asma.

Gejala asma:

    • Mengi
    • Batuk
    • Sesak di dada
    • Sesak napas

Baca juga: Tanda-tanda Gangguan Pernapasan yang Harus Diwaspadai

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan 2 jenis utama penyakit paru obstruktif, yang biasanya diklasifikasikan secara terpisah, yaitu emfisema dan bronkitis kronis.

Emfisema berkembang ketika kantung udara kecil di paru-paru (alveoli) menjadi rusak dan kurang elastis.

Bronkitis kronis adalah suatu kondisi di mana lapisan tabung bronkial teriritasi dan meradang.

Gejala umum dari penyakit paru-paru ini meliputi:

    • Batuk terus-menerus atau kronis
    • Batuk yang mengeluarkan banyak lendir
    • Mengi
    • Suara mencicit atau bersiul saat Anda bernapas
    • Sesak napas yang diperparah saat beraktivitas
    • Sesak di dada
    • Mudah mengalami infeksi pernapasan seperti pilek atau flu
    • Penurunan berat badan
    • Dilanda rasa lelah
    • Pembengkakan di betis dan telapakan kaki
    • Warna biru pada bibir atau kuku (sianosis).

Baca juga: 14 Penyebab Sesak Napas, Tak Hanya Gangguan Pernapasan

  • Fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah penyakit yang menyebabkan lendir dalam tubuh menjadi lebih kental dan lengket.

Walaupun penyakit ini dapat melibatkan beberapa organ, fibrosis kistik cenderung menyebabkan masalah khusus pada paru-paru.

Karena fibrosis kistik dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh, berbagai macam gejala dapat berkembang, seperti:

    • Batuk yang tidak kunjung sembuh
    • Batuk berdarah atau lendir berdarah
    • Mengi
    • Sesak napas
    • Infeksi pernapasan atau sinus yang sering
    • Polip hidung
    • Pertumbuhan lambat di masa kanak-kanak atau penambahan berat badan yang buruk
    • Sembelit
    • Kotoran berminyak atau berbau busuk

Baca juga: 6 Herbal untuk Mengobati Gangguan Pernapasan yang Mematikan

  • Kanker paru-paru

Kanker paru-paru adalah salah satu jenis gangguan pernapasan kronis paling umum yang menyebabkan banyak kematian di Indonesia.

Merokok baik langsung maupun tidak langsung adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk kanker paru-paru.

Kanker paru-paru dapat berkembang secara bertahap dan sering kali tanpa gejala. Ketika gejalanya muncul, itu bisa termasuk:

    • Nyeri dada
    • Batuk kronis
    • Sulit bernafas
    • Mengi
    • Suara serak
    • Penurunan berat badan
    • Kelelahan atau kelemahan
    • Kesulitan menelan
    • Batuk yang menghasilkan lendir berdarah
    • Pembengkakan di wajah atau leher

Baca juga: Sleep Apnea (Gangguan Pernapasan Saat Tidur)

  • Tuberkulosis (TBC)

TBC adalah penyakit paru-paru bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Lebih dari 1,8 miliar orang di seluruh dunia mengidap tuberkulosis, tetapi penyakit ini hanya dianggap aktif pada 10 juta di antaranya.

Orang dengan sistem kekebalan yang kuat terkadang membawa bentuk TBC yang tidak aktif, yang disebut tuberkulosis laten.

Pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, bakteri menyerang jaringan paru-paru.
Itu juga dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh lainnya.

Gejala gangguan pernapasan ini yang umum meliputi:

    • Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
    • Penurunan berat badan
    • Nafsu makan yang buruk
    • Batuk atau lendir berdarah
    • Tubuh terasa lemah
    • Kelelahan
    • Demam
    • Keringat malam

Baca juga: Bisa Merenggut Nyawa, Kenali Gejala Sindrom Gangguan Pernapasan Akut

  • Bronkitis

Bronkitis adalah suatu kondisi yang berkembang ketika batang tenggorokan (tabung bronkial) teriritasi atau meradang.

Peradangan itu bisa direspon dengan lapisan tabung bronkial memproduksi terlalu banyak lendir sebagai upaya melindungi area tersebut. Akibatnya, lendir bisa membuat sulit bernafas.

Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis . Ada beberapa perbedaan utama antara kedua bentuk tersebut.

Pada bronkitis akut, peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi yang akan membaik dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.

Sedangkan bronkitis kronis, peradangan disebabkan oleh paparan berulang terhadap iritan, seperti asap rokok atau polusi.

Bronkitis kronis masuk dalam jenis PPOK. Bronkitis akut tidak dianggap PPOK, tetapi keduanya memiliki gejala yang sama.

Gejala gangguan pernapasan ini antara lain:

    • Sering batuk yang menghasilkan lendir
    • Mengi
    • Suara siulan atau mencicit saat bernapas
    • Sesak napas (terutama saat sedang beraktivitas)
    • Sesak di dada
    • Demam (hanya bronkitis akut)

Baca juga: Mengenal TTN, Gangguan Pernapasan pada Bayi Baru Lahir

  • Pneumonia

Pneumonia adalah jenis gangguan pernapasan yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau agen infeksi lainnya yang membuat alveoli terisi cairan atau nanah.

Gejala umum pneumonia adalah:

    • Demam
    • Panas dingin
    • Batuk yang mengeluarkan dahak
    • Sesak napas
    • Nyeri dada saat batuk atau bernapas
    • Mual
    • Muntah
    • Diare

Baca juga: 10 Penyebab Penyakit Paru-paru yang Sering Tidak Disadari

  • Empisema

Emfisema adalah jenis PPOK yang terjadi ketika kantung udara kecil (alveoli) di paru-paru kehilangan elastisitasnya.

Kantung-kantung kecil pada paru-paru dibuat bisa mengembang, menyusut, serta meregang setiap kita bernapas, sehingga memungkinkan udara masuk dan keluar.

Namun jika Anda menderita emfisema, alveoli rusak dan tidak dapat meregang saat Anda bernapas.

Merokok adalah kontributor utama emfisema, tetapi paparan polutan (seperti abu vulkanik) dan bahan kimia lain juga dapat menjadi penyebab empisema.

Gejala gangguan pernapasan yang paling umum meliputi:

    • Sering batuk
    • Batuk yang mengeluarkan banyak lendir
    • Mengi
    • Sesak napas yang semakin parah saat beraktivitas
    • Suara siulan atau mencicit saat Anda bernapas
    • Sesak di dada.

Seiring perkembangan penyakit, gejalanya bisa menjadi lebih parah

Jika Anda mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh atau sering mengalami sesak napas, disarankan untuk segera periksa ke dokter.

Beberapa orang lebih rentan mengalami gangguan pernapasan karena berada dalam lingkungan tercemar polutan tinggi, seperti asap kendaraan, limbah pabrik, abu vulkanik atau lainnya.

Baca juga: 10 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Paru-paru Lebih Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau