KOMPAS.com - Beberapa pasien demensia mungkin mudah marah atau menunjukkan perilaku agresif terhadap orang di sekitarnya.
Saat marah, penderita demensia dapat menunjukkan sikap seperti mengomel, berteriak, melempar barang, mengumpat, hingga memukul orang yang menjadi sasaran kemarahannya.
Baca juga: 11 Gejala Awal Demensia yang Perlu Diwaspadai
Artikel ini akan memaparkan penyebab penderita demensia mudah marah dan cara mengatasinya.
Perilaku agresif atau kemarahan pada penderita demensia bisa dipicu karena penyakit itu sendiri dan beban emosional. Berikut beberapa penyebab penderita demensia mudah marah yang perlu Anda ketahui:
Orang dengan demensia mungkin tidak mengenali orang yang mereka cintai, seperti pasangannya, anak, keluarga, hingga sahabat.
Kondisi ini memicu perasaan kesepian, takut, cemas, hingga amarah.
Sebagai contoh, seorang wanita yang mengalami demensia berusaha menyerang suaminya karena ia takut pada pria asing yang ada di rumahnya.
Pasien demensia juga mengalami distorsi realitas. Misalnya, seseorang mungkin mengalami kondisi seperti:
Baca juga: Sering Menyerang Kalangan Lansia, Bisakah Demensia pada Usia Muda?
Penderita demensia yang mengalami paranoid, khayalan, dan halusinasi bisa mengamuk hanya demi meyakinkan orang sekitar bahwa apa yang dipikirkannya adalah sesuatu yang nyata.
Karena itu, pasien demensia yang mengalami paranoid, khayalan atau halusinasi perlu dikonsultasikan dengan ahli jiwa dan mendapat penanganan.
Pola makan buruk dan kurang bergizi menyebabkan pasien demensia mengalami penurunan berat badan. Tak hanya itu, penderita juga dapat mengalami ledakan amarah dan impuls agresif.
Karena itu, pastikan untuk memberi asupan makanan yang tepat dan bernutrisi jika Anda memiliki anggota keluarga yang mengidap demensia.
Demensia mempengaruhi kemampuan komunikasi penderitanya. Hal itu mengakibatkan pasien kesulitan menyampaikan keinginannya dan memahami percakapan orang lain.
Masalah komunikasi mengakibatkan penderita demensia sering salah paham atau cekcok dengan orang di sekitarnya.
Setelah mengetahui penyebab kemarahan pada penderita demensia, Anda dapat lebih cepat menentukan sikap.
Hal ini penting dilakukan agar tidak memicu ledakan perilaku agresif yang dapat melukai penderita itu sendiri.
Baca juga: 5 Faktor Risiko Demensia Ternyata Bisa Dicegah dengan Cara Sederhana
Dukungan keluarga dan orang terdekat diperluka oleh penderita demensia untuk menjaga kondisi psikis dan fisiknya.
Karena itu, usahakan bersabar dan tetap tenang jika penderita demensia menunjukan perilaku agresif atau kemarahan.
Dilansir dari Verywell Health, berikut beberapa tips mengatasi kemarahan penderita demensia:
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk menghadapi kemarahan penderita demensia yaitu memberi mereka ruang atau kesempatan untuk mengungkapkan peraasaannya.
Jangan hujani pasien demensia dengan berbagai pertanyaan atau memancing perdebatan. Pasalnya, perdebatan justru memantik ledakan amarah penderita.
Anda dapat meredakan kemarahan pasien demensia dengan mengalihkan perhatian mereka. Cobalah memutar musik klasik atau favorit pasien untuk meredakan emosi dan menenangkan mereka.
Selain musik, Anda juga dapat menyetel acara televisi favorit.
Baca juga: Menopause Dini Tingkatkan Risiko Demensia, Ini Sebabnya
Orang dengan demensia mungkin merasa tidak nyaman dengan pengasuh mereka. Cobalah untuk mengganti pengasuh dan mengkomunikasikannya dengan pasien.
Ledakan kemarahan penderita demensia dapat menyebabkan orang-orang di sekitarnya merasa tidak nyaman. Untuk itu, Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk menemukan terapi atau pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.
Penderita demensia terkadang menjadi mudah marah atau berperilaku agresif. Mencari penyebab kemarahan dapat menjadi langkah pertama untuk menenangkan kondisi pasien.
Setelah itu, anggota keluarga atau pengasuh dapat mencoba mendengar keluh kesah pasien demensia, mengalihkan perhatiannya, hingga berkonsultasi dengan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.