KOMPAS.com - Dokter menjelaskan bahwa anak-anak yang terkena penyakit jantung rematik perlu menghindari makanan manis dan meningkatkan asupan protein.
Untuk diketahui, Penyakit jantung rematik (PJR) atau Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah kerusakan katup jantung berupa kebocoran atau penyempitan.
PJR disebabkan karena demam rematik akut atau penyakit peradangan karena infeksi bakteri Group A Streptococcus (GAS).
Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan
Anak dengan penyakit jantung rematik perlu mendapat pengobatan yang tepat dan didukung dengan pemberian makanan bernutrisi tinggi.
Artikel ini akan membahas makanan yang perlu dihindari penderita penyakit jantung rematik menurut ahli.
Penyakit jantung rematik perlu segera diobati untuk menghindari komplikasi yang mengancam jiwa, seperti gagal jantung dan stroke.
Selain melakukan pengobatan, anak-anak yang menderita PJR perlu menerapkan pola makan sehat agar penyakit ini tidak bertambah parah.
Salah satu pola makan yang perlu dilakukan penderita jantung rematik yaitu menghidari glukosa atau makanan manis.
Spesialis anak sekaligus Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan, makanan manis akan membuat inflamasi atau peradangan pada PJR bertambah parah.
"Sebagaimana penyakit inflamasi pada umumnya, maka makanan tertentu bisa sangat berpengaruh khususnya yang tinggi glukosa. Jadi (makanan yang perlu dihindari) gula, tepung, dan junk food," kata Piprim, dikutip dari Antara pada Jumat (17/3/2023).
Baca juga: 6 Tanda-tanda Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir
Dilansir dari Medical News Today, makanan manis yang mengandung gula dapat merangsang hati untuk memproduksi lemak yang tidak terikat sebagai trigliserida atau disebut asam lemak bebas.
Saat tubuh manusia yang mencerna asam lemak bebas, maka akan menghasilkan senyawa yang memicu proses inflamasi atau peradangan.
Selain gula, makanan lain yang dapat memicu peradangan, antara lain:
Jadi, makanan yang perlu dihindari anak dengan penyakit jantung rematik adalah sumber makanan manis, seperti cokelat, kue kering, jus dengan tambahan pemanis, hingga soda.
Dokter Piprim menyarankan agar anak dengan penyakit jantung rematik meningkatkan konsumsi makanan tinggi protein, seperti:
Ahli kardiologi anak itu menjelaskan, konsumsi protein bagus untuk meningkatkan antibodi.
"Banyak konsumsi protein bagus untuk antibodinya. Dia (anak dengan penyakit jantung rematik) kan butuh nutrisi yang tepat untuk mendukung kekebalan tubuhnya," jelas Piprim.
Baca juga: 15 Obat Alami untuk Mencegah Penyakit Jantung
Selain menjaga asupan makanan si kecil, orangtua juga perlu memperhatikan aktivitas fisik anak-anak dengan penyakit jantung rematik.
Saat berada dalam fase akut atau jantungnya mengalami inflamasi, penderita PJR sebaiknya beristirahat sampai kondisinya stabil. Bahkan, anak-anak memerlukan bed rest atau istirahat total.
"Aktivitas fisik ini tergantung dia sedang dalam fase apa. Kalau dalam fase akut, ini bisa ketahuan dari pemeriksaan darahnya, dia mesti bed rest karena jantungnya sedang inflamasi (mengalami peradangan," kata Piprim.
Piprim melanjutkan, istirahat perlu dilakukan sampai parameter akutnya membaik, laju endap darah (LED)-nya turun sampai normal dan CRP-nya sudah negatif atau rendah.
Selain pengobatan atau perawatan medis, anak-anak dengan penyakit jantung rematik juga perlu menghindari makanan tinggi gula agar inflamasi tidak semakin parah.
Penderita PJR juga memerlukan makanan sumber protein untuk meningkatkan antibodi.
Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh Sendiri? Begini Jawaban Ahli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.