KOMPAS.com - Cuaca yang panas membuat tidur tidak nyenyak sehingga banyak orang tidur dengan kipas angin menyala.
Padahal, tidur dengan kipas angin yang menyala bisa memicu beberapa gangguan kesehatan, termasuk hidung mampet dan alergi.
Untuk itu, ketahui efek tidur dengan kipas angin semalaman berikut ini untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Baca juga: 6 Posisi Tidur yang Baik Berdasarkan Masalah Kesehatan yang Dialami
Disarikan dari Healthline dan Sleep Advisor, berikut adalah beberapa efek tidur dengan kipas angin semalaman yang perlu diwaspadai.
Sirkulasi udara yang diproduksi oleh kipas angin ketika tidur bisa menyebabkan mulut, hidung, dan tenggorokan menjadi kering.
Kondisi ini kemudian akan memicu produksi ingus yang berlebihan dan memicu sakit kepala, hidung mampet, sakit tenggorokan, bahkan membuat seseorang mudah mendengkur.
Meskipun tidak memicu penyakit tertentu, penggunaan kipas ketika tidur bisa memperparah kondisi kesehatan jika sedang sakit.
Kipas angin akan membuat udara di dalam ruangan terus bergerak sehingga bisa menyebarkan debu atau serbuk sari.
Kondisi ini kemudian akan memicu reaksi alergi pada beberapa orang, seperti hidung meler, tenggorokan gatal, bersin-bersin, mata berair, hingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Baca juga: 12 Cara Mengatasi Hidung Mampet secara Alami dan Pakai Obat
Udara yang dihembuskan dari kipas angin pada tubuh akan memicu kulit dan mata yang menjadi terlalu kering.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.