Saat pikiran sudah membentuk sudut pandang bahwa kesembuhan akan terjadi, maka kesembuhan itulah yang akan terjadi.
Dalam pikiran bawah sadar terdapat semua keinginan, kemauan, semua masalah dan semua solusi atas permasalahan yang ada (dalam kasus ini, permasalahan akan penyakit dan solusi akan jalan kesembuhan). Bilamana ingin mengubah sesuatu dalam hidup, maka haruslah menyentuh pikiran bawah sadarnya.
Sugesti-sugesti yang hadir dan dikemas dalam berbagai ritual penyembuhan inilah yang seringkali mampu menyentuh pikiran bawah sadar manusia dan memberikan efek kesembuhan.
Metode pengobatan alternatif sangat beranekaragam dan bervariasi, bahkan seperti di luar nalar sehat atau katakanlah mengandung banyak pertanyaan dan misteri. Namun pada dasarnya memiliki satu kesamaan dasar, yaitu bermain sugesti, memanfaatkan belief system pasien sehingga dapat dikatakan bahwa metode pengobatan alternatif "menjual misteri membeli sugesti".
Nah, setelah memahami hal-hal di atas, dan mengetahui dasyatnya kekuatan pikiran dan sugesti, masih beranikah kita mengatakan "ah, cuma sugesti?"
Lalu bagaimana penjelasannya secara medis ilmiah? Untuk kasus Ida Dayak, bagaimanakah penjelasannya dari sisi ilmiah?
Bilamana kita memperhatikan secara detail, metode yang dilakukan ibu Ida sesungguhnya dapat dijelaskan secara medis ilmiah.
Sebagai contoh, ketika ibu Ida meluruskan tangan seorang anak yang bengkok. Secara garis besar ada dua hal utama yang dilakukannya.
Pertama, bila kita perhatikan, sebelum melakukan proses pembetulan tulang tersebut, ibu Ida melakukan beberapa hal, yaitu menari-nari, menyanyi, mengucapkan sesuatu sambil mengelilingi pasiennya, menyemprot pasiennya dengan air tertentu dan lain sebagainya.
Inilah pola yang selalu dilakukan oleh yang bersangkutan setiap melakukan tahap pertama pengobatannya. Jangan lupa, atribut yang dikenakannya dan pengobatan yang dilakukan olehnya selalu di area terbuka disaksikan oleh banyak pasien atau masyarakat lainnya.
Tahap kedua, atau tahap berikutnya, yang bersangkutan mulai menyentuh bagian tubuh yang dikeluhkan pasien. Kita ambil satu contoh, ibu Ida kemudian melakukan tindakan menarik, menekan, memutar dan lain sejenisnya kepada organ (dalam hal ini tangan yang bengkok sambil membalurkan cairan kepada pasien tersebut) sambil terus melakukan tarian atau nyanyian tertentu, dan yang terjadi kemudian tangan pasien kemudian dapat lurus kembali.
Apa yang terjadi dan bagaimana menjelaskannya secara ilmiah?
Pertama, proses menari-nari, bernyanyi, menyemprot dengan cairan dan lain sebagainya, merupakan suatu tahapan mengantar pasien masuk ke suatu keadaan alam bawah sadar atau para praktisi hipnosis menyebutnya sebagai “induksi”.
Jangan lupa atribut yang dikenakan dan proses yang disaksikan oleh khalayak banyak juga merupakan bagian dari proses ini.
Proses ini dilakukan berulang membuat pasien semakin masuk keadaan alam bawah sadarnya, atau seringkali disebut sebagai proses “deepening”.
Proses ini kemudian akan mengantar pasien masuk ke keadaan “deep relaxation state” atau dikenal dengan istilah “trance”.
Dalam keadaan” trance” inilah, proses penyembuhan dimulai, pasien dapat menerima toleransi dan tidak merasakan rasa nyeri.
Dalam keadaan “trance“ ini pula, sugesti-sugesti verbal dan nonverbal disampaikan yang isinya kurang lebih untuk menyembuhkan pasien tersebut.
Istilah-istilah di atas sudah sangat familiar di telinga para ahli dan praktisi hipnosis dan hipnoterapi.
Pada tahap kedua, ketika dilakukan proses “pembetulan” tulang. Proses penarikan, pemutaran, pemberian tekanan dan sejenisnya, secara medis disebut sebagai tindakan “osteopathic manipulative treatment (OMT)”.
Tentunya, para dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (SpKFR), sangat familiar dengan tindakan ini, karena tindakan ini merupakan salah satu bidang keahlian mereka.
Tindakan “osteopathic manipulative treatment” merupakan tindakan kedokteran resmi dan masuk ke dalam klasifikasi prosedur tindakan ICD 9-CM dengan nomor internasional coding 93.6.
Proses melakukan tindakan ini sebenarnya tidak bisa sembarangan, tetapi harus dilakukan dengan teknik dan evaluasi awal terhadap kondisi pasien secara tepat.
Pada kasus di atas, ketika dilakukan proses “pembetulan” tersebut, pasien tidak merasakan rasa sakit karena pasien sudah dalam “deep relaxation state” dikenal juga dengan “trance” atau “hypnosis state”.
Tingkat kedalaman relaksasi ini secara ilmiah dapat diukur melalui berbagai parameter, antara lain, Aron depth scale, Davis-Husband scale, Stanford scale, Harvard scale , LeCron Bordeaux Scale dan lainnya.