Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menggambar Alam-Benda Mereduksi Delusi

Kompas.com - 13/04/2023, 16:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ia berubah menjadi merasa amat berdaya setelah belajar seni bela diri. Ia merasa mampu membela diri dan mengalahkan orang lain, bahkan menyerang ayahnya sendiri yang sebelumnya merupakan figur yang amat ia takuti.

Rasa keberdayaannya semakin memengaruhi daya fantasinya setelah mengikuti pendidikan teologia, karena peningkatan kemampuan fisiknya disertai juga dengan fantasi sosok dunia roh seperti Awsmodeus dan dewi Fortuna yang dijadikan sosok fantasi dalam berimajinasi seksual.

Fantasi Asmodeus membuatnya merasa superior dalam lingkungan hidup dan memengaruhi kecenderungan aggresi serta melukai orang lain.

Selama menjalani rawat inap di RSJ, ia tentu memperoleh bantuan medis guna meredam perilaku agresinya. Kondisi rawat inap relatif mencegahnya melakukan agresi di lingkungan masyarakat.

Namun selama masa rawat inap itu pula ia masih memiliki delusi gandiosa erotomania. Hal itu terungkap melalui paparan narasinya dan hasil evaluasi tes psikologi dalam bentuk proyeksi gambar.

Gambar-gambarnya menunjukkan superioritas fisik dalam bentuk sosok berotot dan banyak menekankan (memfokuskan) pada sensualitas dan seksualitas.

Walaupun bentuk gambar-gambarnya lebih cenderung bersifat skematis dalam bentuk notasi bentuk global, namun temanya menggambarkan alat kelamin dan posisi individu berhubungan seksual.

Guna meredam gejolak fantasi yang memengaruhi sebagian besar wahamnya, maka dilakukan pendekatan melalui aktivitas menggambar alam-benda dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.

Pertama alam-benda mendekatkan individu pada obyek nyata yang artinya juga mengalihkannya dari dunia fantasi yang memengaruhi delusinya.

Kedua, obyek alam-benda dapat dipilihkan yang relatif sederhana sehingga mudah untuk digambar. Kemudian proses ini membantu individu merasa mampu merampungkan tugas dengan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com