"Stres keuangan sangat mungkin menyebabkan masalah tidur," tambahnya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tekanan finansial bisa memicu stres.
Stres itu sendiri bisa memicu serangkaian reaksi fisik, seperti detak jantung Anda bertambah cepat, otot tegang, dan pernapasan menjadi lebih cepat.
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan hormon kortisol dan adrenalin saat stres terjadi.
Jika respon tersebut terjadi dalam waktu lama, hal ini bisa memicu masalah kesehatan, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, nyeri otot, dan sejenisnya.
Penelitian dalam American Journal of Preventive Medicine, menemukan bahwa orang yang memiliki stres finansial sedang hingga tinggi lebih mungkin mengalami penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang memiliki kondisi keuangan stabil.
Kondisi tersebut bahkan setelah para peneliti mengontrol status sosial ekonomi, akses ke perawatan kesehatan, dan faktor risiko demografis dan klinis.
Hal ini memang berlaku hubungan dua arah. Di sisi lain, tekanan finansial bisa emmicu penyakit kronis.
Akan tetapi, penyakit kronis itu sendiri juga bisa meningkatkan tekanan finansial, terutama bagi orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan.
Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Jatuh Cinta sampai Terobsesi dengan Orang Lain?
Selain bekerja dan berdoa agar kondisi keuangan membaik, kita bisa mencoba berdamai dengan keadaan untuk mencegah efek negatif terseut.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda untuk melewati masa sulit akibat kondisi finansial yang memburuk:
Baca juga: Sama-Sama Respons Emosional Tubuh, Apa Beda Stres dan Cemas?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.