Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Gejala dan Penyebab Saraf Kejepit pada Tangan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 22/04/2023, 07:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau saraf kejepit pada tangan disebabkan oleh tekanan berlebih pada saraf median.

Kondisi ini kemudian menyebabkan rasa kebas, lemas, dan kesemutan pada jari atau tangan.

Untuk lebih jelasnya, ketahui gejala dan penyebab saraf kejepit pada tangan berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa itu Saraf Kejepit, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Gejala saraf kejepit pada tangan

Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala saraf kejepit pada tangan dialami secara bertahap dan gejala awalnya, seperti:

  • Tangan terasa kebas yang semakin parah di malam hari
  • Tangan menjadi kesemutan dan jari terasa nyeri, khususnya ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah

Gejala yang muncul akan semakin parah di malam hari dan mengganggu kualitas tidur. Sedangkan gejala yang umum dialami di siang hari, seperti:

  • Jari tangan kesemutan
  • Ujung jari menjadi menjadi kurang peka atau terasa kebas
  • Mengalami kesulitan untuk menggunakan tangan, khususnya untuk hal-hal yang sederhana, seperti menulis hingga menggenggam setir mobil

Ketika kondisi ini semakin parah, gejala yang dirasakan juga semakin terasa, seperti:

  • Tangan menjadi lemah
  • Berkurangnya kemampuan untuk melakukan tugas yang melibatkan gerakan yang sederhana, seperti mengancingkan baju
  • Cenderung lebih sering menjatuhkan barang

CTS yang tidak segera ditangani akan memicu kerusakan saraf permanen, cacat, hingga hilangnya fungsi tangan.

Baca juga: 6 Ciri-ciri Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai

Penyebab saraf kejepit pada tangan

Menurut Mayo Clinic, CTS atau saraf tangan yang terjepit disebabkan oleh tekanan berlebih pada saraf median.

Saraf median merupakan saraf yang ada di sepanjang lengan bawah dan melalui lorong pada pergelangan tangan yang disebut dengan carpal tunnel atau lorong karpal.

Saraf median ini memiliki peran untuk mengendalikan otot dan memberikan sensasi pada jari tangan, kecuali jari kelingking.

Seseorang kemudian akan mengalami CTS ketika saraf median ini mendapatkan tekanan berlebih atau mengalami iritasi, seperti retak pada pergelangan tangan, pembengkakan, atau inflamasi.

Saraf kejepit pada tangan umumnya disebabkan oleh gabungan dari beberapa faktor, seperti:

  • Mengalami dislokasi atau retak pada pergelangan tangan sehingga mengubah bentuknya dan memberikan tekanan berlebih pada saraf median
  • Memiliki ukuran lorong karpal yang lebih kecil, khususnya pada wanita
  • Mengalami gangguan kesehatan kronis yang bisa merusak saraf, seperti diabetes
  • Mengalami inflamasi atau rheumatoid arthritis yang bisa memengaruhi lapisan di sekitar tendon pergelangan tangan dan memberikan tekanan berlebih pada saraf median
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti anastrozole yang merupakan obat untuk mengatasi kanker payudara
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Mengalami retensi cairan yang bisa yang bisa memberikan tekanan dan memicu iritasi pada saraf median, khususnya selama masa kehamilan
  • Memiliki kondisi medis tertentu, termasuk menopause, gangguan tiroid, hingga gagal ginjal
  • Memiliki pekerjaan yang melibatkan penggunaan perkakas dengan getaran atau menekuk pergelangan tangan dalam waktu yang lama

CTS umumnya akan membaik setelah beristirahat atau menggunakan wrist splint untuk mengurangi tekanan pada saraf median.

Namun ketika bertambah patah atau pengobatan lainnya tidak berhasil meringankan gejala CTS, Anda disarankan untuk melakukan prosedur operasi untuk memotong lorong karpal.

Untuk itu, mengetahui gejala serta penyebab saraf kejepit pada tangan sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan dan mendapatkan perawatan medis dengan segera.

Baca juga: 8 Penyebab dan Cara Mengatasi Saraf Kejepit di Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com